Liputan6.com, Jakarta - Qlue, aplikasi media sosial yang menawarkan fitur untuk membantu masyarakat berkomunikasi dengan pemerintah atau swasta yang memiliki kepentingan publik ternyata tak selalu disambut positif.
Menurut laporan yang beredar di aplikasi ini, ternyata ada sejumlah pihak yang tak menyukai cara pelaporan lewat Qlue.
Beberapa kasus di antaranya bahkan melakukan konfrontasi langsung dengan pelapor. Sumber anonim menuturkan, ada lebih dari 10 kasus pengguna Qlue yang mengungkapkan telah diteror atau diintimidasi oleh pihak terlapor.Â
Advertisement
Ketika dihubungi Tekno Liputan6.com, Senin (20/3/2017), CEO Qlue Rama Raditya menuturkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan seperti apa kasusnya. Dalam hal ini, Qlue sebenarnya hanya menyediakan aplikasi untuk menghubungkan warga atau komunitas dengan pemerintah setempat.
Kendati demikian, ia menuturkan sebenarnya ada beberapa cara pelaporan agar dapat terhindar dari hal yang tak diinginkan. Cara pertama adalah memastikan kondisi kelurahan yang akan dilaporkan. Maksudnya, pelapor sebisa mungkin mengenali wilayah kelurahan yang dilaporkan.
Baca Juga
"Pelapor sebaiknya memastikan kondisi kelurahan yang akan dilaporkan terlebih dulu. Sebisa mungkin, ketahui masalah sebenarnya di sekitar kelurahan tersebut, karena tiap wilayah tentu memiliki masalah tersendiri," ujarnya.
Memastikan kondisi sekitar saat melakukan pelaporan juga menjadi poin penting lainnya. Cara lain yang juga penting adalah hindari melaporkan hal-hal yang bersifat sensitif. Apabila memungkinkan, pengguna sebaiknya tak mengunggah masalah yang sifatnya sensitif.
"Terkadang memang ada yang melaporkan dengan nada provokatif, sebaiknya hindari cara semacam itu untuk mencegah hal yang tak diinginkan," ujarnya melanjutkan.
Kendati demikian, ia mengatakan adanya kasus semacam ini tak seharusnya membuat pengguna Qlue menjadi enggan melapor. Sebab, platform ini memang diciptakan untuk menghadirkan perubahan di masyarakat. Apabila memang ada masalah di sebuah wilayah, pihak terkait diharapkan dapat lebih terbuka.
"Qlue kan dibuat untuk mengajak masyarakat aktif membangun dan menghadirkan perubahan di sekitarnya. Karenanya, pihak terkait diharapkan bisa lebih terbuka untuk menerima laporan dan tak menganggapnya sebagai ancaman," tutur pria lulusan Strayer University ini.
(Dam/Isk)