Liputan6.com, Jakarta - Microsoft Indonesia kembali menggelar Tech4Good, acara tahunan yang dirancang untuk organisasi nonprofit, yayasan atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk berbagi pengalaman sekaligus mencoba fitur teknologi Microsoft terkini.
Menandai tahun ke-5 penyelenggaraannya, Microsoft juga mendonasikan Azure senilai US$ 5.000 (sekitar Rp 66 juta) untuk sejumlah LSM.Â
"Microsoft berkomitmen membangun kapasitas organisasi nonprofit untuk mengadopsi teknologi secara efektif. Dengan komputasi awan, Microsoft juga berharap dapat mempercepat pertumbuhan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia," ujar Community Affairs Manager Microsoft Indonesia Esther Sianipar saat acara Microsoft Tech4Good di Jakarta, Rabu (23/3/2017) kemarin.
Advertisement
Melalui Tech4Good dengan program donasi Microsoft Azure, Esther berharap Microsoft dapat membantu meningkatkan kinerja LSM dan mendorong mereka terus berinovasi untuk mendorong pertumbuhan di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Baca Juga
Co-Founder Kitabisa.com Vikraj Ijas juga menuturkan program semacam Tech4Good penting bagi para pelaku organisasi nirlaba di Indonesia supaya kian akrab dengan teknologi. Bahkan, teknologi saat ini telah menjadi unsur penting dari organisasi nirlaba di Indonesia. Hanya, tak seluruh teknologi perangkat lunak dapat diakses mengingat keterbatasan anggaran.
"Dengan akses penuh terhadap Microsoft Azure, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak komunitas, memperkaya pengetahuan mereka, dan membantu untuk bisa berkolaborasi lebih efektif," ujarnya.
Technology Solutions Professional Microsoft Andhika Nugraha juga menuturkan Azure menawarkan platfform yang dapat memudahkan organisasi. Selain diklaim aman, Azure juga memungkinkan organisasi membangun dan menjalankan solusi open source termasuk membuat aplikasi dengan proses lebih cepat dan mudah.
Untuk informasi, sejak 2015, Microsoft telah mendonasikan software senilai US$ 809.465 (Rp 10 miliar) untuk beragam LSM di Indonesia. Adapun LSM tersebut beberapa di antaranya Yayasan Cinta Anak Bangsa, Habitat for Humanity, Yayasan Bina Integrasi Edukasi, Indonesia Student and Youth Forum, serta WWF.
(Dam/Why)