Liputan6.com, California - Robot rover penjelajah Mars milik NASA, Curiosity, dilaporkan mengalami kerusakan. Kerusakan robot yang sudah mengitari tanah Planet Merah selama 4,5 tahun tersebut terjadi di bagian rodanya.
NASA menginformasikan insiden ke publik pada pekan lalu. Meski begitu, kerusakan Curiosity tidak dianggap hal serius bagi Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut.
'Masa kerja' Curiosity sebetulnya lebih panjang dari yang sudah diperkirakan NASA. Mereka bahkan mengungkap, durasi tugas robot rover ini berlangsung dua kali lipat lebih lama dari yang sudah direncanakan. Karena itu, faktor kerusakan di roda robot sudah mereka prediksi akan terjadi setelah tahun keempat.
Advertisement
Baca Juga
Curiosity ditopang dengan 6 roda yang terbuat dari material aluminium, yang mana diameternya masing-masing berukuran 20 inci. Ilmuwan NASA menjelaskan kerusakan yang terjadi di gigi roda berbentuk pola zig-zag mengakibatkan tubuh Curiosity tidak seimbang saat menelusuri Mars.
NASA juga sudah mengantisipasi kejadian ini sebelum akhirnya kerusakan berlangsung. Faktor kerusakan terbesar diakibatkan oleh permukaan Mars yang kasar dan dipenuhi batu kerikil.
"Kami sudah prediksi (ini) akan terjadi. Walau demikian, rencana penelitian kami untuk Mars tak akan berhenti," kata Ashwin Vasavada, ilmuwan proyek Curiosity sebagaimana dilansir Space pada Sabtu (25/3/2017).
Kerusakan tersebut dicatat sudah menyentuh angka 60 persen dalam masa hidupnya. Tak hanya itu, ada sejumlah kerusakan lain di bagian gigi roda kiri robot. Kerusakan terjadi pada Januari dan Maret 2017.
Selama 4,5 tahun, Curiosity sudah mengarungi Mars dalam jarak sejauh 16 kilometer. NASA menilai jarak tersebut masih sangat pendek.
Kenyataannya, mereka memang sudah memprogram Curiosity untuk melintas dalam waktu yang singkat. Robot rover sebelum Curiosity yang menjelajahi Mars, yakni Opportunity, bahkan cuma mengarungi 42 kilometer dalam waktu 12 tahun saja.
Untuk sekarang, Curiosity tengah mendaki gunung Sharp untuk meneliti iklim Mars lewat deretan lapisan batu. Robot ini juga bertugas untuk mengumpulkan zat kimia pendukung kehidupan di Planet Merah.
(Jek/Cas)