Liputan6.com, Stockholm - Meski sudah tergopoh-gopoh, SoundCloud dilaporkan tetap berjuang menyeimbangkan pilar bisnisnya. Perusahaan music streaming asal Swedia tersebut mengalami krisis finansial yang berlarut-larut. Akibatnya, mereka harus mengadakan pendanaan seri baru, jika tetap ingin bertahan.
Untungnya, SoundCloud mengantongi pendanaan baru belum lama ini. Meski pendanaan berstatus debt funding (pinjaman), nilainya cukup besar, yakni US$ 70 juta atau sekitar Rp 933 miliar.

Dikutip dari Tech Crunch, Minggu (26/3/2017), pinjaman dana yang diperoleh berasal dari tiga investor baru yakni Ares Capital, Kreos Capital, dan Davidson Technology.
Advertisement
Baca Juga
Dengan dana sebanyak itu, SoundCloud akan mengoptimalkan teknologi yang dimilikinya untuk menciptakan platform yang lebih inovatif. Mereka pun akan merekrut lebih banyak sumber daya manusia.
Nasib SoundCloud sebelumnya diramalkan akan bangkrut, jika mereka tidak mencari pendanaan baru. Para analis menilai, jika SoundCloud tidak mengantongi dana segar, mereka harus menjual perusahaan dengan nilai murah atau memilih gulung tikar.
Sebelum mengantongi pinjaman dana Rp 933 miliar, perusahaan telah berusaha mencari dana lebih dari US$ 100 juta (sekitar Rp 1,3 triliun) sejak kuartal keempat 2016, sayang hasilnya nihil. Bahkan, SoundCloud juga telah mencoba proses negosiasi untuk diakuisisi Spotify, meski pada akhirnya juga kandas.
Lantas, jika SoundCloud tidak mendapatkan kucuran dana, mereka akan dijual dengan harga US$ 250 juta (sekitar Rp 3,3 triliun). Harga itu dianggap murah untuk sekelas perusahaan teknologi yang sudah berdiri sejak 2007.
(Jek/Why)