Sukses

Pembiayaan Palapa Ring Paket Timur Sudah Terpenuhi

Proyek Palapa Ring Paket Timur ditargetkan rampung pada 2019 dan memiliki total panjang jaringan hingga 8.454 kilometer.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) pada 29 September 2016, proyek Palapa Ring Paket Timur dipastikan siap berjalan. Kepastian itu menyusul pernyataan berlakunya perjanjian kerja sama yang dilakukan di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pengumuman pernyaatan ini dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Direktur Utama PT Palapa Timur Telematika Leon M. Kakisina, Direktur PT Bank Negara Indonesia Putrama Wahju Setiawan, serta Direktur Utama PT Penjamin Infrastruktur Indonesia Shinta Roesly.

"Sejak melakukan PKS pada September 2016, kami juga memulai akuisisi lahan, survei penempatan kabel laut, termasuk sosialisasi Palapa Ring di Papua pada bulan lalu. Lewat perjanjian efektif, kami yakin proyek ini selesai tepat waktu," ujar Leon saat pengumuman pernyataan efektif perjanjian kerja sama di Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Setelah perjanjian kerja sama ini dinyatakan efektif, PT Palapa Timur Telematika selanjutnya berkewajiban melaksanakan proses konstruksi selama 18 bulan. Ada empat provinsi yang akan tercakup jaringan Palapa Ring Paket Timur, yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Sekadar informasi, PT Palapa Timur Telematika selaku Badan Usaha Pelaksana dibentuk oleh konsorsium Moratellindo, IBS, dan Smart Telcecom. Sementara PT Penjamin Infrastruktur Indonesia selaku Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI) dalam memberikan penjaminan pemerintah.

Adapun PT BNI selaku Underwriter, Mandated Lead Arranger, dan Bookrunner, sekaligus Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Penampungan proyek Palapa Ring Paket Timur.

Dengan efektifnya kerja sama ini, PT Palapa Timur Telematika juga dapat mencairkan kredit investasi yang diberikan PT BNI bersama dengan Bank Sindikasi, yaitu Bank ICBC Indonesia, Bank Papua, Bank Maluku Malut, dan Bank Sulselbar. Kredit yang dikucurkan sekitar Rp 4 triliun dari total biaya pembangunan yang mencapai Rp 5,13 triliun.

"Mengapa (Palapa Ring Paket Timur) dibangun? Pemerintah harus melakukan ini agar saudara-saudara kita di wilayah timur bisa merasakan pengalaman internet yang sama dengan di pulau Jawa," ujar Rudiantara. Langkah ini juga sejalan dengan rencana pemerintah yaitu pemerataan di seluruh wilayah Indonesia.

Proyek Palapa Ring Paket Timur ditargetkan rampung pada 2019. Paket ini memiliki total panjang jaringan hingga 8.454 kilometer. Dari total panjang tersebut, 50 persen di antaranya merupakan kabel fiber optik laut, 45 persen kabel fiber optik darat, dan sisanya microwave links.

(Dam/Why)

Video Terkini