Liputan6.com, Jakarta: Ditengah pengawasan yang ketat dan penolakan dari beberapa negara, produsen telepon seluler (ponsel) BlackBerry, Research in Motion (RIM), meluncurkan ponsel cerdas terbaru, BlackBerry Torch, untuk bersaing dengan iPhone dari Apple.
BlackBerry Torch mulai dipasarkan 12 Agustus mendatang di Amerika Serikat seharga 199,99 dolar AS berikut 2 tahun layanan AT&T. Seperti dikutip dari Daily Mail, Torch mempunyai aplikasi layar sentuh, 'keyboard Qwerty Slide', kamera 5 megapixel, dan 'built in-GPS'.
Selain itu perangkat terbaru RIM itu menggunakan sistem operasi Blackberry 6 yang terintergrasi dengan akses ke aplikasi jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan tentu saja layanan BlackBerry Messenger. "Ini adalah salah satu peluncuran produk yang paling penting dalam sejarah kami. Produk ini sangat istimewa karena banyak hal bagus yang ditambahkan ke dalamnya," kata Mike Lazaridis, Presiden RIM. Beberapa pengamat melihat perangkat terbaru yang diperkenalkan untuk menyaingi iPhone dan ponsel bersistem operasi Android dari Google itu tidak mengusung sesuatu yang benar-benar baru.
Di India, surat kabar Economic Times melaporkan bahwa RIM akan membolehkan otoritas keamanan negara itu mengawasi layanan BlackBerry. (DA/Ant)
BlackBerry Torch mulai dipasarkan 12 Agustus mendatang di Amerika Serikat seharga 199,99 dolar AS berikut 2 tahun layanan AT&T. Seperti dikutip dari Daily Mail, Torch mempunyai aplikasi layar sentuh, 'keyboard Qwerty Slide', kamera 5 megapixel, dan 'built in-GPS'.
Selain itu perangkat terbaru RIM itu menggunakan sistem operasi Blackberry 6 yang terintergrasi dengan akses ke aplikasi jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan tentu saja layanan BlackBerry Messenger. "Ini adalah salah satu peluncuran produk yang paling penting dalam sejarah kami. Produk ini sangat istimewa karena banyak hal bagus yang ditambahkan ke dalamnya," kata Mike Lazaridis, Presiden RIM. Beberapa pengamat melihat perangkat terbaru yang diperkenalkan untuk menyaingi iPhone dan ponsel bersistem operasi Android dari Google itu tidak mengusung sesuatu yang benar-benar baru.
Di India, surat kabar Economic Times melaporkan bahwa RIM akan membolehkan otoritas keamanan negara itu mengawasi layanan BlackBerry. (DA/Ant)