Sukses

Alasan Xiaomi Pilih Jual Smartphone Lewat Jalur Offline

Xiaomi mengungkap alasan mengapa mereka memilih untuk menjual smartphone via jalur offline.

Liputan6.com, Jakarta - Di awal-awal masuk ke pasar Indonesia, Xiaomi cuma menjual smartphone secara online. Kini mereka akhirnya masuk ke pasar offline.

Bahkan, perusahaan berbasis di Beijing itu juga telah membuka Mi Concept Store, toko fisik resmi pertamanya yang berlokasi di Pondok Indah Mall (PIM). Lantas, apa alasan Xiaomi di balik hal ini?

Diungkapkan Donovan Sung, Director of Product Management and Marketing Xiaomi Global, pasar online di Indonesia sangat berbeda dengan Tiongkok dan India. Menurutnya, pasar online di kedua negara itu sudah lebih matang ketimbang di Indonesia.

Xiaomi meyakini, di Indonesia penjualan offline lebih mendominasi ketimbang online. Karena itu, setelah memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) perangkat 4G, Xiaomi mengubah strateginya dari online ke offline.

“Pasar Indonesia unik. Meski belinya online, mereka bayar dengan metode Cash on Delivery (COD). Makanya kami coba pemasaran offline dengan mengajak mitra yang ada di sini seperti Erajaya,” kata Donovan kepada Tekno Liputan6.com usai acara peluncuran Redmi Note 4 dan Redmi 4X di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Meski dijual langsung dari toko fisik, Donovan mengklaim perangkat Xiaomi dibanderol dengan harga terjangkau, sama seperti halnya jika dijual online.

Ketika ditanyakan apakah ada rencana untuk kembali menjual smartphone secara online, pria yang pernah berkarier di Spotify tersebut mengaku saat ini belum bisa menjawabnya. Pasalnya, Xiaomi saat ini lebih fokus ke penjualan offline.

“(Saat ini) belum ada rencana untuk melakukan pemasaran online lagi. Kami lebih berfokus pada kemitraan dengan Erajaya. Pasar offline adalah pasar yang berbeda. Jadi, saat ingin go online, kami tunggu waktu tepat,” pungkasnya.

(Jek/Why)