Liputan6.com, Jakarta - Sadarkah kamu, setiap melakukan pencarian melalui browser, data pengguna bisa saja dikumpulkan oleh penyedia internet dan dijual kepada pengiklan.
Nah, riwayat pencarian milik pengguna itu ternyata dipakai oleh penyedia internet untuk tetap mengetahui jaringan seperti lokasi dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Banyak penyedia internet yang mengatakan mereka tak akan memakai informasi sensitif seperti rekam jejak medis, data anak-anak, dan informasi perbankan tanpa persetujuan pengguna. Namun, sebuah pencarian sederhana di browser bisa mengungkap beberapa hal personal milik pengguna yang sebelumnya pernah dicari melalui Google.
Advertisement
Baca Juga
Co-founder perusahaan penyedia ISP independen Sonic, Dane Jasper mengatakan penyedia internet bisa mengetahui banyak hal tentang pengguna hanya daririwayat pencarian pengguna.
Beberapa informasi umum seperti usia, jenis kelamin, teman-teman serta informasi lain bisa diketahui secara online. Begitu juga informasi lebih rinci mengenai pengguna tersebut. Gabungan dari berbagai informasi juga bisa jadi petunjuk kebiasaan berbelanja seseorang, misalnya e-commerce yang sering dibuka dan produk yang dicari.
"Informasi ini bisa dikumpulkan dan dijual ke pengiklan yang ingin memakai data tersebut untuk mengembangkan pengalaman penjualan produk secara online," kata Jasper seperti dikutip dari CNN Money, Jumat (7/4/2017).
Bisakah Data Milik Individu Dijual?
Bisakah Data Milik Individu Dijual?
Kumpulan informasi bisa dijual menjadi data anonim, lalu bisakah sebuah ISP menjual data pencarian milik seseorang lengkap dengan informasi penggunanya? "Tidak jelas apakah ada aturan hukum yang melarangnya," tutur ahli keamanan privasi dari Georgia Tech, Peter Swire.
Lain lagi dengan pendapat dari Wakil Direktur Pusat Privasi dan Teknologi di Georgetown Law, Laura Moy yang menyebut bahwa hukum mengizinkan perusahaan menjual riwayat pencarian milik pengguna individu beserta dengan namanya.
"Sunggguh tak terbayangkan, mereka (penyedia internet) bisa menjual data pencarian beserta informasi pribadi penggunanya," kata Moy.
Apakah Google dan Facebook Mengumpulkan dan Menjual Data Penggunanya?
Selain penyedia internet, perusahaan seperti Facebook, Google, hingga Netflix juga bisa mengumpulkan dan menjual informasi milik penggunanya. Pengguna mungkin tak begitu mempedulikan hal ini, padahal Google bisa saja melacak browsing history dan menjualnya ke pengiklan, sebagai imbasnya mereka memberikan layanan gratisan pada pengguna.
"Mereka belajar dan melayani kita secara gratis, dan itulah cara penyedia layanan mendapatkan uang, Lain lagi dengan penyedia internet, kamu membayar mahal tapi mereka malah mengkhianati kepercayaanmu, bagi saya ini sangat menakutkan," tutur Jasper.
(Tin/Cas)