Sukses

Krisis Keuangan, Pembayaran Gaji Karyawan LeEco Molor

Keterlambatan pembayaran diduga akibat isu krisis keuangan yang dialami LeEco belum lama ini.

Liputan6.com, California - Krisis keuangan yang dialami LeEco kian mengeruh. Setelah dikabarkan akan menjual lahan perusahaan berlokasi di Amerika Serikat (AS), kini vendor smartphone asal Tiongkok tersebut kalang kabut membayar gaji karyawannya di sana.

Informasi yang terkuak dari sebuah sumber internal perusahaan menyebutkan, kondisi pelik ini bahkan mengakibatkan penundaan jadwal gajian karyawan pada Maret 2017.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (7/4/2017), karyawan seharusnya menerima gaji setiap akhir bulan. Kenyataannya, pembayaran gaji molor beberapa hari hingga 4 April 2017.

LeEco menjelaskan, alasan keterlambatan pembayaran tak lain disebabkan isu transfer uang dari kantor pusat Tiongkok ke AS. Meski keterlambatan 4 hari ini masih dianggap wajar bagi sebagian besar perusahaan, hal ini tetap jadi sorotan. Pasalnya, LeEco kini termasuk salah satu perusahaan besar di Tiongkok.

Strategi LeEco melakukan ekspansi bisnis ke luar Tiongkok dinilai analis terlalu agresif dan terburu-buru. Bahkan, langkah akuisisi perusahaan juga dianggap tidak menguntungkan.

Seperti diketahui, LeEco juga telah mengakuisisi salah satu vendor produsen TV asal AS dan rumah produksi film di Inggris. Sayangnya, setelah semua berlangsung, kondisi keuangan perusahaan dilaporkan merangkak.

Sampai-sampai, dampak tersebut juga memaksa pendiri LeEco, Jia Yueting untuk memotong gajinya sebesar US$ 0,15. Langkah itu dilakukan usai bisnis perseroan berjalan lambat dan minim kas.

Jia pun meminta maaf kepada para pemegang saham lantaran tekanan yang terjadi di keuangan dan organisasi. "LeEco akan berhenti ekspansi yang menghabiskan banyak modal, dan fokus ke pasar yang sudah ada," ujarnya.

(Jek/Why)

Video Terkini