Liputan6.com, Jakarta - Berita yang tak terbukti kebenarannya alias hoax sudah jadi hal meresahkan bagi pengguna internet. Bahkan, dampaknya bisa memecah persatuan di negara multikultur sebesar Indonesia. Hal ini disadari oleh Facebook sebagai platform jejaring sosial terbesar saat ini.
Melalui keterangan resmi Facebook yang diterima Tekno Liputan6.com, Jumat (7/4/2017), jejaring sosial asal Amerika Serikat ini mengingatkan ke seluruh pihak pembasmian peredaran hoax merupakan tangung jawab semua pihak.
Facebook pun mengeluarkan sebuah perangkat edukasi untuk menangkal hoax. Menurut VP News Feed Faceboook Adam Mosseri, perangkat ini berada di bagian atas News Feed pengguna Facebook di 14 kota selama beberapa hari. Sayangnya, tak disebutkan dalam keterangan terkait kota mana saja.Â
Advertisement
Baca Juga
Mosseri dalam keterangannya menyebut, Facebook kini berfokus untuk memerangi penyebaran berita palsu di tiga area. Pertama adalah menghambat insentif ekonomi, sebab kebanyakan berita palsu memiliki motif finansial.
Kedua adalah Facebook berupaya membuat produk baru untuk menghentikan penyebaran berita palsu, dan ketiga Facebook hendak membantu pengguna agar bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang cukup saat menemukan berita palsu.
"Sebagai upaya berkelanjutan, kami telah melakukan konsultasi dengan First Draft, untuk meluncurkan sebuah perangkat edukasi agar orang bisa mengenali berita palsu," tutur Mosseri.
First Draft merupakan sebuah organisasi non-profit yang berupaya meningkatkan kemampuan dan standar dalam melaporkan informasi secara online.
Cara kerjanya, saat orang mengklik perangkat edukasi di bagian atas News Feed, mereka akan melihat informasi lebih lanjut di Pusat Bantuan Facebook, selain itu di sana juga akan ada tips bagaimana mengenali berita palsu. Misalnya saja dengan mengecek URL dari situs, menginvestigasi sumber berita, dan mencari laporan lain berkaitan topik tersebut.
"News Feed merupakan tempat untuk berkomunikasi dan meningkatkan literasi mengenai berita merupakan prioritas kami. Oleh karenanya, Facebook membantu agar orang memahami bagaimana membuat keputusan mengenai sumber berita terpercaya," kata Mosseri.
Meski perangkat tersebut masih berupa edukasi pengguna, Facebook menyebut pihaknya bakal terus berusaha memberantas peredaran hoax. Upaya pemberantasan hoax di Facebook juga diumumkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg melalui unggahannya.
"Kami mulai menguji cobakan sebuah perangkat untuk membantu kamu menemukan berita palsu. Saat kamu mengetap perangkat yang ada di bagian atas News Feed, kamu akan mendapatkan tips mengenai cara menandai hoax yang sengaja dibuat untuk membuat orang salah paham," kata Zuck.
(Tin/Ysl)