Sukses

Viral, Pria Diseret Paksa Keluar dari Pesawat

Penumpang yang mengaku dokter ini harus diseret keluar pesawat karena menolak untuk menukar bangkunya dengan staf maskapai

Liputan6.com, Jakarta - Internet kembali dihebohkan oleh konten viral tentang seorang pria yang diseret paksa dari tempat duduknya di pesawat. Adalah United Airlines maskapai asal Amerika Serikat yang belakangan diketahui melakukan hal tersebut.

Rekaman video yang diunggah di internet memperlihatkan seorang pria Asia diseret dari tempat duduknya. Bahkan dalam video tersebut tampak jelas wajah pria tersebut. Sontak, aksi itupun langsung menjadi perbincangan di internet karena maskapai tersebut dianggap tak memberlakukan penumpang dengan pantas.

Lantas, seperti apa sebenarnya kronologi dari peristiwa tersebut? Dikutip dari Reuters, Selasa (11/4/2017), aksi United Airlines tersebut ternyata bukannya tanpa alasan. Kondisi pesawat yang kelebihan penumpang membuat maskapai harus melakukan hal tersebut.

Dalam penerbangan nomor 3411 dari bandara internasional O'Hare Chicago menuju Louisville, Kentucky, pesawat memang sedang dalam keadaan penuh. Namun bersamaan dengan itu, United Airlines harus mengirimkan empat kru pengganti ke Chicago.

Akibatnya, maskapai meminta empat penumpang yang berada di pesawat untuk menunda perjalanannya dengan janji akan mendapatkan kompensansi. Tawaran itu ternyata tak diindahkan oleh penumpang, sehingga maskapai harus memilih empat penumpang secara acak.

Lalu, terpilih empat orang yang diminta mengganti jadwal penerbangannya, termasuk pria yang diseret dalam video. Namun pria yang mengaku seorang dokter itu menolak penawaran tersebut karena ia harus segera menemui pasiennya.

Penolakan itu yang kemudian membuat United Airlines harus memanggil petugas keamanan bandara untuk menurunkan orang tersebut. Dan, terjadilah peristiwa yang menuai protes dari netizen tersebut. 

Akibat kejadian tersebut, CEO United Airlines Oscar Munoz pun meminta maaf dan tengah melakukan pembicaraan dengan penumpang yang dimaksud untuk menyelesaikan masalah ini. Namun pernyataan itu ternyata bertolak belakang dengan surat yang dibagikan pada para karyawan.

Munoz memang mengatakan ada pelajaran yang dapat dipetik perusahaan dari kejadian tersebut, tapi ia menyebut peristiwa itu terjadi karena aksi penumpang yang dianggap telah menolak untuk mematuhi instruksi anggota awak pesawat.

Chicago Departement of Aviation dalam penyataanya juga menyebut salah satu petugas dalam peristiwa itu tak mengikuti protokol. Karenanya, ia telah dinonaktifkan untuk sementara hingga keputusan lebih lanjut dari departemen.

(Dam/Ysl)