Liputan6.com, Den Haag: Sebuah tumbuhan berklorofil jenis Alga atau ganggang, ternyata bermanfaat menghasilkan bahan bakar minyak. Dalam penelitian dikatakan, budidaya Alga dapat menghasilkan bahan bakar biofuel. Bahan bakar jenis ini dapat bertahan hingga 10-15 tahun mendatang.
Prof Rene Wijffels dan Dr Maria Barbosa dari Wageningen University & Research Center di Belanda mengatakan, belum lama ini, biofuel itu bahkan bisa menggantikan bahan bakar fosil di masa mendatang. Ganggang dapat bertahan hidup tanpa menggunakan air segar karena biasanya tumbuhan ini juga bisa menyerap air laut.
Para peneliti juga menambahkan, ganggang mengalahkan tanaman pertanian lain. Ganggang tak perlu sinar matahari dan pupuk untuk berfotosintesis. Selain itu, budidaya algae bisa dilakukan dengan mengekstraksi pupuk seperti nitrogen dan fosfat dari surplus pupuk dan air limbah.
Â
Eropa harus bisa membebaskan diri dari bahan bakar fosil, dan memulai untuk membudidayakan biofuel.(Xinhua/DES/AIS)
Prof Rene Wijffels dan Dr Maria Barbosa dari Wageningen University & Research Center di Belanda mengatakan, belum lama ini, biofuel itu bahkan bisa menggantikan bahan bakar fosil di masa mendatang. Ganggang dapat bertahan hidup tanpa menggunakan air segar karena biasanya tumbuhan ini juga bisa menyerap air laut.
Para peneliti juga menambahkan, ganggang mengalahkan tanaman pertanian lain. Ganggang tak perlu sinar matahari dan pupuk untuk berfotosintesis. Selain itu, budidaya algae bisa dilakukan dengan mengekstraksi pupuk seperti nitrogen dan fosfat dari surplus pupuk dan air limbah.
Â
Eropa harus bisa membebaskan diri dari bahan bakar fosil, dan memulai untuk membudidayakan biofuel.(Xinhua/DES/AIS)