Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pimpinan redaksi media siber (media online) mendeklarasikan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (18/4/2017).
Hal ini mendapat sambutan positif dari Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo. Pria yang karib disapa Stanley itu berharap asosiasi ini bisa membantu mengatasi hoax yang meresahkan di dunia maya. Tentunya upaya mengatasi hoax bisa dilakukan secara kolaboratif, baik dari kalangan pers, intelektual, maupun umum.
Advertisement
Baca Juga
Seiring dengan bonus demografi Indonesia yang diperkirakan terjadi pada 2030, saat itu mayoritas penduduk Indonesia berada pada usia produktif yang begitu dekat dengan internet. Menurut Stanley, Dewan Pers memiliki tugas untuk mengawal demografi pada 2030 agar tidak menghasilkan generasi yang mudah termakan hoax.
"Kita (dewan pers dan media siber) harus mengawal, jangan sampai generasi kita nanti termakan hoax," ujar Yosep saat menyampaikan sambutan deklarasi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
Stanley juga bercerita mengenai pengalamannya saat menjadi juri lomba menulis. Hasilnya, ia menemukan anak muda begitu mudah mencari sumber dengan cara copy-paste dari internet.
Menurut dia, hal ini terjadi lantaran generasi saat ini lebih senang mencari sumber melalui gadgetnya dan jarang membaca berita dari media cetak atau buku.
"Bahkan beberapa kali saya menjadi juri lomba SMP hingga SMA, ada kesamaan, saya cari di Google dan ternyata sumbernya sama," kata Stanley.
Kebiasaan copy-paste dari sumber di internet, menurut Stanley bisa mengurangi daya imajinasi dan kreativitas anak muda.
(Tin/Why)