Sukses

Donald Trump Buat Panggilan Satelit ke Luar Angkasa, Mau Apa?

Presiden AS Donald Trump membuat panggilan ke satelit luar angkasa (ISS), apa tujuanya?

Liputan6.com, Amerika Serikat - Presiden AS Donald Trump menelepon International Space Station (stasiun luar angkasa) pada Senin (24/4/2017) lalu. Apa tujuannya?

Panggilan telepon satelit ini dilakukan Trump untuk memberikan ucapan selamat kepada seorang astronot Peggy Whitson yang telah memecahkan rekor sebagai orang AS yang paling lama tinggal di luar angkasa.

Mengutip laporan CNBC, Rabu (26/4/2017), Whitson sudah berada di ISS selama 534 hari dan dijadwalkan akan terus tinggal di sana setidaknya lima bulan ke depan.

Sebelum Whitson, rekor tinggal terlama di stasiun luar angkasa ISS dipegang oleh astronot Jeff Williams.

"Ini adalah rekor yang sangat menakjubkan, dan atas nama bangsa kami dan dunia, saya mengucapkan selamat pada Anda (Whitson)," demikian diucapkan Trump melalui sambungan telepon satelit.

Whitson yang kini berusia 57 tahun juga menjadi perempuan tertua yang tinggal di luar angkasa. Bahkan, dia telah memimpin ISS selama dua kali.

"Merupakan kehormatan besar dapat memecahkan rekor seperti ini. Selain itu, ini juga kehormatan besar bagi saya bisa mewakili semua orang di NASA yang tinggal di luar angkasa," kata Whitson dalam sambungan telepon dengan Trump.

Peggy Whitson, astronot berusia 57 tahun yang tinggal paling lama di  International Space Station (Sumber: CNBC)

Akhir Maret 2017, Trump dikabarkan telah menandatangani nota guna meresmikan pendanaan untuk NASA dan membuat sebuah rencana untuk menempatkan orang-orang di Mars pada 2030.

Whitson mengatakan, peneliti yang terlibat dalam ISS saat ini sedang mempelajari bagaimana membuat misi ke Mars menjadi kenyataan. Hal ini dilakukan dengan melihat efek mikrogravitasi pada tubuh manusia dan menemukan cara mendaur ulang air.

(Tin/Isk)