Liputan6.com, Jakarta - Vendor smartphone asal Tiongkok, Nubia, akhirnya resmi memasarkan produk di Indonesia. Untuk enam sampai setahun pertama, Nubia mengaku akan fokus mengandalkan penjualan online.
Marketing Manager Nubia Indonesia, Michael Mondong, menjelaskan bahwa untuk memperkuat penjualan di Indonesia, Nubia akan memperkuat strateginya di berbagai layanan online.
Advertisement
Baca Juga
"Kami akan fokus jualan di online, sehingga akan memperkuat pemasaran digital di media sosial, forum hingga komunitas media," tutur Michael saat ditemui dalam acara peluncuran smartphone terbaru Nubia di Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Dijelaskannya, penjualan secara online otomatis akan menekan ongkos pemasaran produk. Dengan demikian, biayanya bisa jauh lebih murah dan akan membuat harga jualnya tetap terjangkau.
Meski masih fokus di online, kata Michael, Nubia tetap memiliki rencana untuk menjual smartphone melalui jalur ritel offline. Keputusanya akan dibuat dalam waktu enam sampai setahun setelah memasuki pasar Indonesia.
"Dalam enam sampai setahun pertama ini, kami akan lihat demand-nya seperti apa. Setelah itu, baru kami putuskan apakah akan menjual smartphone di offline atau tidak," jelas Michael.
Luncurkan 6 Varian Smartphone
Nubia merupakan salah satu pemain baru di pasar smartphone Indonesia, menyusul peluncuran tiga produknya baru-baru ini. Ketiganya adalah Nubia M2, M2 lite, dan N1 lite.
Setelah tiga smartphone itu, Nubia nanti juga akan memboyong seri flagship Z17 ke Indonesia. Smartphone ini akan hadir dalam tiga varian. Total, ada enam varian smartphone Nubia yang disiapkan untuk pasar Indonesia.
"Untuk tahun ini rencananya enam produk itu, tapi kami akan lihat perkembangannya jika ada perubahan," kata Michael.
Adapun untuk M2, M2 lite, dan N1 lite, Nubia menggandeng layanan e-Commerce Lazada untuk menggeler pre-order mulai 12 sampai 22 Mei 2017.
Untuk tahap awal, Nubia menyiapkan 100 ribu unit gabungan ketiga produk untuk tiga bulan pertama. Jika mendapat respon positif, maka pengapalan produk gelombang dua akan digelar.
"Kami akan melihat bagaimana repon konsumen di Indonesia. Untuk mendukung pemasaran, kami juga sudah memiliki layanan purna jual di beberapa kota," ungkap Michael.
(Din/Isk)
Advertisement