Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan fitur pada Google Translate ternyata banyak terinspirasi dari kebiasaan orang Indonesia. Hal itu diungkap Product Communications Head Google Indonesia Putri Silalahi.
Menurutnya, salah satu fitur yang mempertimbangkan pengguna dari Indonesia adalah kemampuan penerjemahan offline.
Kehadiran fitur tersebut, menurut Putri, tak lepas dari ketersediaan jaringan internet di Indonesia yang belum merata, ditambah kebiasaan pengguna smartphone yang terkadang enggan terhubung dengan jaringan seluler.
Advertisement
"Tak hanya itu, fitur Tap-to-Translate juga terinspirasi dari kebiasaan pengguna smartphone di Indonesia yang sangat memanfaatkan aplikasi chatting," tuturnya saat bertemu dengan awak media dalam pembahasan seputar fitur terbaru di Google Translate, Kamis (27/4/2017) di Kantor Google Jakarta.
Tap-to-Translate sendiri merupakan fitur yang memudahkan pengguna smartphone menerjemahkan kata-kata asing dalam sebuah aplikasi tanpa perlu keluar dari aplikasi tersebut. Jadi, pengguna cukup memblok sebuah kata dan opsi menerjemahkan akan muncul.
Baca Juga
Terkini, teknologi Neural Machine Translation (NMT) yang sudah dikembangkan sejak tahun lalu juga dibenamkan pada Google Translate versi Bahasa Indonesia. Kehadiran teknologi anyar itu juga tak lepas dari preferensi pengguna layanan penerjemah online di Indonesia.
Berdasarkan riset Google, ada lima faktor yang kerap dijadikan prefensi pengguna layanan penerjemah online di Tanah Air, yaitu mudah digunakan, cepat, bekerja antar-perangkat, memiliki fitur audio playback untuk mengetahui cara pengucapan, dan tata bahasa. Karenanya, sekarang ini teknologi NMT sudah dibenamkan pada Google Translate Bahasa Indonesia.
"Google Translate untuk bahasa Indonesia kini dibekali dengan teknologi NMT. Dengan teknologi ini, hasil terjemahan dapat mendekati penerjemah manusia," ujar Macduff Hughes, Engineering Director, Google Translate saat berbincang dengan awak media melalui video conference dalam kesempatan yang sama.
Hal tersebut dimungkinkan, sebab dengan teknologi ini Google Translate tak lagi menerjemahkan sebuah kalimat secara kata per kata.
Melalui teknologi neural, sistem penerjemah dapat mengerti sebuah kalimat secara utuh, termasuk mengartikannya sesuai tata bahasa dan gender.
(Dam/Isk)