Sukses

Selain Telkomsel, Situs 4 Operator Seluler Ini Pernah Diretas

Tak hanya Telkomsel, empat operator seluler ini pernah mengalami nasib serupa. Siapa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Pada Kamis malam (27/4/2017), situs web Telkomsel diretas oleh hacker sehingga muncul tampilan yang cukup mengejutkan.

Ketika mengetik kata kunci "Telkomsel" di mesin pencari, hasilnya justru menampilkan pesan si hacker pada bagian deskripsi singkat situs Telkomsel. Si pelaku juga mengubah tampilan laman muka situs Telkomsel.

Ia mengungkapkan kekesalannya atas tarif paket internet Telkomsel yang menurutnya mahal. Selain itu, hacker yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya ini juga melontarkan ucapan makian kepada operator seluler terbesar di Tanah Air tersebut.

Kasus peretasan operator yang identik dengan warna merah ini pun menjadi sorotan. Terutama mengingat cukup banyak masyarakat Indonesia menggunakan layanan Telkomsel.

Namun pada kenyataannya, Telkomsel tidak sendirian. Sejumlah situs web operator seluler di luar Indonesia pun sempat mengalami hal yang sama. Apa saja? Berikut daftarnya sebagaimana Tekno Liputan6.com himpun dari berbagai sumber.

1. Oi

Oi adalah operator seluler asal Brasil. Kasus peretasan situs dan sejumlah subdomain Oi terjadi pada 2016. Diduga, pelaku peretasan adalah seorang hacker asal Aljazair dengan nama samaran Red Hell Sofyan.

Berbeda dengan Telkomsel, kasus peretasan membawa isu politik, di mana sang hacker menggunakan situs Oi untuk menunjukkan dukungannya terhadap Palestina.

2 dari 3 halaman

Globe Telecommunications, Vodafone

2. Globe Telecommunications

Kasus peretasan juga terjadi pada Globe Telecommunications, salah satu operator terbesar di Filipina.

Nah, kasus ini justru mirip dengan yang terjadi di Telkomsel. Para hacker bernama Blood Security Hackers itu mengkritik perusahaan karena mereka menyediakan koneksi internet yang buruk.

3. Vodafone

Vodafone, perusahaan telekomunikasi asal Inggris, juga mengalami kasus peretasan. Situs resminya tidak kecipratan, alih-alih akun pengguna yang justru diretas oleh para hacker.

Diketahui, hacker meretas 1.827 akun pelanggan Vodafone. Aksi yang terjadi pada November 2015 tersebut terjadi selama dua kali dalam satu bulan.

Menurut juru bicara Vodafone, hacker kemungkinan mendapat akses dari kode akun bank pengguna, termasuk empat digit angka terakhir dari akun bank mereka, tak terkecuali nama dan nomor ponselnya. Kejadian ini memperlihatkan adanya upaya untuk melakukan penipuan dengan meretas data mereka dari akun Vodafone.

3 dari 3 halaman

Belgacome

4. Belgacom

Belgacom (atau juga disebut Proximus) adalah operator seluler asal Belgia yang juga sempat diretas oleh hacker asal Inggris, GCHQ. Mereka bahkan menyerang situs Belgacom selama lebih dari dua tahun dengan menggunakan malware Regin.

Perusahaan mengklaim tidak ada data pelanggan yang dicuri. Namun, GCHQ justru menguar jika mereka sudah mencuri semua data penting milik Belgacom, tak terkecuali data penggunanya.

(Jek/Cas)