Liputan6.com, Jakarta - Kasus kejahatan siber yang menyasar smartphone terus berkembang pesat tiap tahun. Melihat kondisi tersebut, John McAfee yang dikenal sebagai pembesut aplikasi anti-virus McAfee pun berencana mengembangkan smartphone anti-retas.
Rencananya, smartphone yang akan dibanderol dengan harga US$ 1.100 ini akan dibekali tombol yang dapat memutuskan fungsi sejumlah komponen, seperti antena untuk Wi-Fi, bluetooth, dan geolocation.
"Smartphone ini terdiri dari banyak tombol yang terletak di belakang bodi. Tombol itu berfungsi untuk memutuskan koneksi baterai, antena Wi-Fi, bluetooth, dan geolocation, termasuk kamera dan mikrofon," ujarnya McAfee seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (29/4/2017).
Advertisement
Baca Juga
Tombol tersebut juga memungkinkan smartphone tak terhubung dengan International Mobile Subscriber Identity (IMSI) atau perangkat serupa. Dengan demikian, perangkat ini memungkinkan pengguna memakai situs pencari web secara anonim.
Sebagai informasi, IMSI merupakan perangkat yang digunakan untuk mengidentifikasi pengguna jaringan seluler sekaligus menjadi identitas unik dari seluruh jaringan seluler. Informasi tersebut biasanya disimpan dalam jaringan 64bit.
Smartphone ini direncakan meluncur pada akhir 2017 melalui MGT, perusahaan yang juga didirikan oleh McAfee. Selama proses pengembangan, MGT bekerja sama dengan Nordic IT Sourcing Association untuk mendesain dan menguji coba perangkat ini.Â
Nantinya, produk yang diberi nama John McAfee Privacy Phone ini akan menjalankan sistem operasi Android yang sudah dimodifikasi tim keamanan siber MGT.
(Dam/Ysl)