Liputan6.com, Washington, D.C. - Sejumlah eksekutif Foxconn, termasuk sang Chairman, Terry Gou, mengunjungi Gedung Putih, belum lama ini. Kunjungan tersebut diperkirakan berhubungan dengan rencana investasi mitra manufaktur produk Apple di Amerika Serikat (AS).
Dilansir Reuters, Rabu (3/5/2017), sejauh ini belum ada konfirmasi soal isi pertemuan antara Foxconn dan Pemerintah AS tersebut. Gou ketika ke luar dari Gedung Putih, enggan memberikan penjelasan.
"Ingatan saya tidak begitu bagus. Mungkin saya sudah lupa," katanya ketika ditanya sejumlah awak media apakah bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, di dalam gedung tersebut.
Advertisement
Menurut laporan TV Taiwan, TVBS, Gou berada di dalam Gedung Putih selama sekira tiga jam. Pihak Foxconn juga menolak berkomentar dalam siaran TVBS tersebut.
Baca Juga
Meski Foxconn menolak berkomentar, pertemuan tersebut diyakini berhubungan dengan rencana investasi perusahaan tersebut di AS.
Gou pada Januari 2017, mengatakan bahwa Foxconn berencana membangun pabrik pembuatan layar dengan nilai investasi yang bisa melebihi US$ 7 miliar atau setara Rp 93 triliun (asumsi kurs Rp 13.336 per US$ 1).
Hal itu disampaikannya setelah mitra bisnis Foxconn Masayoshi Son, berjanji akan menanamkan modal sebesar US$ 50 miliar atau setara Rp 666,8 triliun di AS, ketika bertemu Trump pada Desember 2016.
Son adalah pimpinan SoftBank Group Corp. Pada pertemuan itu, ia dilaporkan tidak sengaja memperlihatkan sejumlah materi dengan logo Foxconn.
Dijelaskan Gou, keputusan mengenai investasi tersebut tergantung sejumlah faktor, termasuk kondisi investasi. Hal ini akan dinegosiasikan dengan pemerintah dan sejumlah pihak lain.
Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, Sharp selaku anak usaha Foxconn, kemungkinan akan memulai pembangunan pabrik tersebut pada semester pertama 2017.
(Din/Isk)