Sukses

'Orang Indonesia Buka Twitter untuk Cari Informasi Baru'

'Sudah menjadi kecenderungan orang Indonesia membuka Twitter untuk mencari informasi terbaru'

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia selama ini dikenal sebagai salah satu pasar terbesar pengguna media sosial, termasuk Twitter. Bahkan Twitter di Indonesia diklaim sebagai tempatnya informasi-informasi terbaru bermunculan.

Hal ini diungkapkan oleh Head of Business Development South-East Asia & Australia Twitter, Dwi Adriansah. Ia menilai, Twitter identik dengan segala sesuatu yang baru di Indonesia.

"Twitter itu identik dengan informasi yang cepat. Di Indonesia juga begitu. Bahkan bisa dibilang, Twitter di sini identik dengan apa yang sedang terjadi di Indonesia," ungkap Dwi saat ditemui dalam acara peluncuran Twitter Lite di kawasan Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Dwi menjelaskan, sudah menjadi kecenderungan orang Indonesia membuka Twitter untuk mencari informasi terbaru. Perilaku seperti inilah yang juga meningkatkan interaksi pengguna dengan merek, termasuk jika mereka menyampaikan keluhan tentang sesuatu.

"Saya melihat sebesar 80 persen interaksi antara merek dan pengguna terjadi di Twitter. Hal ini merupakan gambaran dari perilaku pengguna di Indonesia," jelas Dwi.

Lebih lanjut, mengingat platform-nya yang menjadi tempat mencari informasi terbaru, Twitter pun merilis Twitter Lite di Indonesia.

Inovasi pada layanan ini lahir dari keputusan Twitter yang menaruh perhatian kepada Indonesia melalui penelitian dan observasi, yang telah dilakukan terhadap pengguna pada awal tahun ini.

Temuan Twitter menunjukkan, masyarakat kota kecil ingin mendapatkan informasi terbaru dan berpartispasi dalam percakapan global.

Masalahnya, mereka terhalang koneksi lokal yang kurang lancar, harga paket data tak bersahabat dan keterbatasan memori ponsel. Twitter Lite pun diyakini bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut.

"Kami senang sekali dapat menghadirkan pengalaman Twitter yang lebih baik, agar pengguna dapat semakin terhubung dengan apa yang sedang terjadi di dunia saat ini," tutur Managing Director Asia Pacific Twitter, Maya Hari.

(Din/Isk)