Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), terdapat lebih dari 36 juta serangan siber di Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Sebagian besar dari kasus serangan siber adalah pencurian data.
Sementara laporan dari State of Cyber Security Report 2017 yang dirilis F-Secure, vendor security asal Finlandia, menyebutkan bahwa ransomware kini menjadi ancaman malware paling serius dalam korporasi.
Advertisement
Baca Juga
Pada 2016, keluarga dari Ransomware ini meningkat dari hanya 1 di 2012 menjadi 193 keluarga Ransomware di 2016, dan tahun ini akan terus bertambah.
"Kerugian akibat ransomware cukup besar. Kami mencatat kerugian yang timbul akibat ransomware bisa mencapai 1,5 bitcoin atau sekitar Rp 34 juta per kasus," ujar Managing Director PT Bintang Anugerah Kencana (BAK), Eko Widianto.
PT BAK sendiri baru saja ditunjuk sebagai distributor F-Secure di Indonesia. Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa pebisnis harus berhati-hati dalam menggunakan username dan password karena akan mudah disusupi oleh hacker.
Melalui keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com terima, Rabu (10/5/2017), PT BAK dan F-Secure mencatat beberapa nama di bawah ini merupakan username dan password yang banyak digunakan orang dan sering diserang hacker.
Melalui kemitraannya dengan PT BAK, F-Secure berharap dapat melawan kejahatan cyber yang sedang terjadi di Indonesia. PT BAK diharapkan dapat mendukung F-Secure melindungi aset bisnis para mitra secara efektif di cloud dan ekosistem fisik dengan produk F-Secure.
“Dengan kerja sama strategis ini, kami berharap dapat menjadi solusi keamanan utama bagi sistem komputasi berbagai UKM di seluruh di Indonesia melalui jaringan distribusi yang dimiliki oleh PT BAK,” ujar Yong Meng Hong, F-Secure Country Manager for Southeast Asia.
(Isk/Cas)