Sukses

Daftar Aplikasi Lokal yang Paling Banyak Dipakai Orang Indonesia

Berikut sejumlah aplikasi buatan startup lokal yang paling banyak terpasang di smartphone. Simak laporannya di sini.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah cukup lama startup Indonesia membuat aplikasi smartphone untuk melayani berbagai kebutuhan layanan yang sesuai dengan pasar Indonesia. Beberapa aplikasi ini bahkan dapat bertahan di tengah gempuran aplikasi serupa buatan startup luar negeri.

Meski demikian, tidak semua aplikasi "karya anak bangsa" bisa bertahan di pasar aplikasi Indonesia. Bagaimanakah tanggapan masyarakat Indonesia terhadap aplikasi buatan startup lokal?

Bekerja sama dengan JakPat, DailySocial.id menggelar survei yang melibatkan responden yang terdiri atas 1.018 pengguna smartphone di seluruh Indonesia.

"Indonesia merupakan salah satu market terpenting untuk pembuat aplikasi mobile. Terbukti, tidak hanya pemain lokal, tetapi juga pemain dari Eropa, AS, dan Tiongkok, semua mencoba meluncurkan aplikasi untuk pasar Indonesia," kata Rama Mamuaya, CEO DailySocial.id, saat Tekno Liputan6.com hubungi melalui aplikasi perpesanan.

"Atas dasar itulah DailySocial.id mencoba menangkap sentimen-sentimen dan data pasar pengguna aplikasi mobile di Indonesia. Harapannya informasi dan data ini bisa berguna bagi para pengembang aplikasi mobile untuk bisa mengembangkan aplikasi yang bisa diterima market Indonesia," tutur Rama melanjutkan.

Mengacu pada laporan tersebut, berikut ini beberapa temuan yang menarik untuk digarisbawahi. Pertama, Go-Jek menjadi aplikasi buatan startup lokal yang paling banyak terpasang di smartphone (54,33 persen).

Aplikasi penyedia layanan on-demand itu dibuntuti oleh Tokopedia (54,33 persen), Bukalapak (33,07 persen), dan Traveloka (31,20 persen).

2 dari 2 halaman

Tanggapan Pengguna

Temuan lainnya adalah responden menggunakan aplikasi buatan startup lokal, terutama karena aplikasi itu memang betul-betul bermanfaat dan digunakan sehari-hari (74,47 persen).

Hanya sekitar 7,91 persen responden yang mengaku menggunakan aplikasi startup lokal dengan alasan aplikasi itu "buatan Indonesia".

Yang tak kalah menarik adalah, ternyata keluhan terbesar responden tentang kualitas aplikasi buatan startup lokal adalah masih banyaknya error/bug di aplikasi tersebut (41,54 persen).

Untuk laporan lebih lengkap (dalam bahasa Inggris), laporan “Local Indonesian Startups Survey 2017” dari DailySocial bisa diunduh secara gratis di tautan ini.

(Why/Isk)