Liputan6.com, Jakarta - Baru saja penduduk dunia dibuat terkejut oleh serangan siber besar-besaran yang melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia.
Lewat serangan siber bermodus ransomware WannaCry, hacker berhasil membuat ratusan organisasi di sekitar 99 negara di dunia dibuat pontang-panting.
Untuk informasi, ransomware merupakan jenis serangan siber yang melibatkan hacker untuk mengambil alih komputer atau perangkat mobile, dan meminta tebusan.
Advertisement
Baca Juga
Peretas akan menunduh software jahat ke perangkat dan menggunakannya untuk mengenkripsi berbagai informasi korban. Secara paksa, peretas akan mengunci atau memblokir akses ke data tersebut, hingga tebusan yang diminta dibayar.
Meski serangan siber tersebut lebih sering menargetkan perusahaan atau instansi besar, tak menutup kemungkinan ransomware dapat terjadi terhadap individu.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Tekno Liputan6.com menyajikan tips bagaimana cara melindungi diri kamu dari serangan siber ransomware WannaCry.
1. Backup data
Salah satu perlindungan yang tepat untuk menghadapi serangan ransomware adalah dengan mem-backup seluruh informasi atau data di perangkat pada sistem yang berbeda.
Cara terbaik untuk melakukan itu, kamu bisa menyimpan backup data tersebut di eksternal HDD yang sama sekali tidak terhubung dengan internet.
Dengan begini, ketika terkena serangan, kamu tidak perlu khawatir kehilangan data-data yang ada di dalam perangkat.
Email tak dikenal hingga antivirus
2. Selalu curigai email, situs web, dan aplikasi
Cara paling umum yang hacker lakukan adalah dengan menggunakan metode phishing email; iklan palsu di situs web; atau aplikasi dan program mencurigakan.Â
Oleh karena itu, ada baiknya pengguna untuk ekstra hati-hati ketika membuka email atau berkunjung ke situs web yang tak dikenal.
Usahakan untuk mengunduh aplikasi di toko aplikasi resmi, dan selalu membaca reviews di dalam aplikasi sebelum menginstalnya.
3. Gunakan program antivirus
Walau terkesan 'jadul', program antivirus dapat menghentikan serangan ransomware sebelum diunduh ke dalam komputer dan menghapusnya bilamana terdeteksi.
Kebanyakan, program antivirus dapat memblokir proses instalasi otomatis dari beberapa iklan palsu ketika kamu menjelajah di internet, dan mencari apakah ada malware yang menginfeksi komputer atau perangkat mobile.
Advertisement
Install update dan jangan bayar
4. Install update
Jangan lupa untuk memperbarui software atau aplikasi yang kamu gunakan bilamana sudah tersedia. Lewat pembaruan ini, pengembang acap kali memperbaiki 'lubang' yang sering dimanfaatkan untuk meng-install ransomware.
5. Jangan pernah bayar tebusan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, serangan ransomware ini akan memaksa korban untuk membayar sejumlah uang untuk mendapatkan kembali akses ke dalam data.
Perlu diingat, usai membayar tebusan belum berarti data-data yang disandera akan langsung kamu dapatkan kembali.
Untuk informasi, beberapa program dapat kamu gunakan untuk mendekripsi data yang disandera. Atau, jika kamu memiliki data cadangan dapat langsung memulihkan kembali perangkat seperti semula tanpa perlu pusing.
(Ysl/Isk)