Sukses

DPR Minta Pemerintah Bentuk Basinas dan Rancang OS Lokal

Pemerintah harus mulai memikirkan pertahanan cyber attack secara menyeluruh.

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul serangan ransomware WannaCry‎, DPR RI meminta pemerintah mulai membangun sistem keamanan pada interkoneksi jaringan internet maupun interkoneksi jaringan yang ada di instansi-instansi vital, salah satunya dengan pembentukan Badan Siber Nasional (Basinas).

Anggota Komisi XI DPR Donny Imam Priambodo mengatakan, ‎serangan virus komputer ini bisa saja melumpuhkan ekonomi nasional jika menyerang pusat-pusat bisnis dan ekonomi secara masif.

Oleh sebab itu, ia meminta ‎pemerintah harus mulai memikirkan pertahanan cyber attack secara menyeluruh. Sebab, selama ini interkoneksi jaringan internet Indonesia masih memiliki banyak gate, sehingga sulit bagi pemerintah atau otoritas yang berkaitan melakukan pemantauan.

"Seharusnya pemerintah membangun pipa saluran utama satu pintu (one gate backbone) sehingga bisa memonitor segala bentuk cyber attack yang mengancam sistem IT nasional," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/5/2017).‎

Selain itu, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana Indonesia mulai mengenalkan sistem operasi lokal, tidak bergantung pada sistem operasi buatan luar.

"Anak bangsa banyak yang mumpuni dalam bidang perangkat lunak, sehingga dengan sistem operasi buatan sendiri lebih bisa tahan terhadap serangan virus dari luar," ‎lanjut dia.

‎Terkait dengan adanya wacana pembentukan Basinas, menurut Donny hal tersebut merupakan gagasan yang baik. Namun sebelumnya, pemerintah harus meningkatkan infrastruktur jaringan, SDM ditingkatkan, serta aturan interkoneksi dari luar dibuat agar mudah dimonitor.

Yang paling penting, katanya, adalah bagaimana Indonesia bisa mandiri dalam membuat sistem operasi sehingga tidak mudah dibobol dari luar.

‎"Bayangkan jika semua sudah memakai sistem operasi dari sebuah pabrikan lalu sudah masif dipakai dan mempengaruhi jalannya kehidupan sebuah negara, lalu seketika berhenti bersama-sama, apakah itu tidak membuat negara kacau balau. Ini yang harus dipikirkan," tandasnya.

(Isk/Why)