Sukses

Kecerdasan Buatan Bukan Ancaman bagi Manusia

Kecerdasan buatan disebut-sebut akan mengancam manusia di berbagai bidang pekerjaan. Benarkah demikian?

Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan buatan disebut-sebut akan mengancam manusia di berbagai bidang pekerjaan.

Hal ini menuai kekhawatiran banyak pihak. Namun salah seorang petinggi di perusahaan perangkat lunak Adobe menepis kekhawatiran itu.

"Menyebut kecerdasan buatan akan mengambil alih kreativitas manusia tidaklah tepat. Pikiran manusia jauh lebih kreatif daripada mesin," kata Shanmugh Natarajan, Direktur Eksekutif dan Wakil Presiden Produk di Adobe, kepada IANS dalam sebuah wawancara, sebagaimana dikutip dari Gadgets Now, Senin (22/5/2017).

Kecerdasan buatan, menurut Natarajan, justru memungkinkan manusia untuk membuat pekerjaan lebih mudah. "Kecerdasan buatan tidak seperti mobil otonomos, yang mana posisi seorang supir diganti. Saya kira kreativitas manusia akan bertahan lama," tutur Natarajan menambahkan.

Perusahaan riset pasar Gartner baru-baru ini mengatakan seorang Chief Innovation Officer (CIO) di suatu perusahaan akan memiliki peran penting dalam mempersiapkan bisnis guna menghadapi dampak kecerdasan buatan terhadap strategi bisnis dan pekerjaan manusia.

Saat ini perusahaan global seperti Adobe bertumpu kepada India dalam rangka meningkatkan portofolionya di bidang kecerdasan buatan untuk berbagai sektor. Adobe membuka kantor di India, dengan lebih dari 5.200 karyawan yang tersebar di empat wilayah di Noida dan Bengaluru.

(Why/Isk)