Liputan6.com, Jakarta - Aktor Rio Dewanto menjadi salah satu pembicara dalam sesi Ignition kedua Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, yang digelar di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta. Ignition ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional 1000 Startup Digital gelombang kedua.
Ignition merupakan seminar yang terbagi menjadi beberapa sesi presentasi dan panel diskusi, yang bertujuan membentuk pola pikir entrepreneurship para peserta. Tokoh dari berbagai latar belakang keahlian dihadirkan sebagai pembicara, termasuk teknologi, pemerintahan, travel, startup digital hingga fintech.
Rio sebagai salah satu pembicara, memaparkan materi Building the Startup Mindset dan pengalamannya membangun Kopikini.com. Ini adalah sebuah platform khusus para pecinta dan penikmat kopi, yang menyediakan informasi, kabar, dan kisah dari dunia kopi.
Advertisement
Baca Juga
Chief Marketing Officer (CMO) Kopikini.com itu mengajak anak muda Indonesia untuk menjadi entrepreneur (wirausahawan), melalui Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.
Untuk bisa menjadi wirausahawan, katanya, modal utama dalam memulai sebuah bisnis adalah niat dan usaha. "Ketika sudah ada niat, harus langsung mulai brainstorm, brainstorm, dan brainstorm. Jangan hanya mencari insight dari orang-orang yang ahli di bidang bisnis Anda. Saat proses pembuatan Kopikini.com, saya dan rekan-rekan, juga tidak hanya ngobrol sama orang yang ahli kopi saja," tutur Rio.
Lebih lanjut, Rio menjelaskan, dalam membangun sebuah bisnis dibutuhkan proses dan tidak ada yang dapat langsung berhasil dalam sekejap. Ia memegang teguh prinsip "niat dan usaha tidak akan mengkhianati hasil".
Suami Atiqah Hasiholan itu berharap lebih banyak anak muda yang berani memulai berbisnis. Ia menilai anak muda Indonesia memiliki potensi dan ide sangat besar untuk membangun Indonesia ke arah lebih baik. Salah satunya bisa melalui startup.
"Melalui startup, mereka akan tahu gimana struggle-nya, gimana menjalani usahanya, dan tentu dengan adanya startup yang tercipta, akan ada lapangan pekerjaan, dan semakin banyak potensi yang dapat membawa Indonesia lebih maju lagi," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, inisiator Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Yansen Kamto, mengatakan anak muda saat ini harus bisa menjadikan Indonesia sebagai pemain, bukan lagi pasar.
"Perbedaan hari kemerdekaan Indonesia dengan Korea Selatan hanya dua hari saja. Tapi Korea Selatan, saat ini adalah pemain, sedangkan kita masih jadi pasar. Sudah saatnya melalui gerakan ini, anak muda Indonesia harus bangkit dan membantu negaranya sendiri untuk jadi pemain. Caranya bagaimana? Harus jadi entrepreneur," tegas Yansen.
(Din/Cas)