Liputan6.com, Georgia: Peneliti dari Georgia, Amerika Serikat, sedang mengembangkan sebuah robot yang bisa berbohong. Robot ini nantinya digunakan untuk meningkatkan pencarian dan misi penyelamatan.
Robot tersebut diajari berbohong dan menyembunyikan sesuatu dari manusia dan sesama robot lainnya. Percobaan tim peneliti tersebut terlihat seperti sebuah cerita dalam film Terminator. Namun, pada kenyataanya robot tersebut memang telah melakukan 40 kali percobaan untuk membuktikan hasil penelitian itu.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menciptakan keadaan untuk melakukan penipuan dalam dua kriteria utama. Pertama, harus ada rasa konflik antar-robot. Kedua, robot juga harus diajarkan adanya manfaat dalam melakukan penipuan.
Tim peneliti juga menyadari tentang adanya masalah lingkungan yang menghambat penelitian mereka akan konsep robot 'licik'.
Ronald Arkin, seorang profesor di Sekolah Tinggi Tekhnologi Georgia, mengakui bahwa ia dan timnya sedang mengembangkan perangkat lunak untuk membuat robot dan taman bermainnya. Selain itu mereka juga mengembangkan permainan petak umpet berteknologi tinggi untuk para robot. Dengan permainan yang mudah inilah untuk pertama kalinya robot bermain menggunakan
"trick" kepada robot lainnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin dapat belajar dan menggunakan sinyal untuk menipu. (IT/DES/MEL)
Robot tersebut diajari berbohong dan menyembunyikan sesuatu dari manusia dan sesama robot lainnya. Percobaan tim peneliti tersebut terlihat seperti sebuah cerita dalam film Terminator. Namun, pada kenyataanya robot tersebut memang telah melakukan 40 kali percobaan untuk membuktikan hasil penelitian itu.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menciptakan keadaan untuk melakukan penipuan dalam dua kriteria utama. Pertama, harus ada rasa konflik antar-robot. Kedua, robot juga harus diajarkan adanya manfaat dalam melakukan penipuan.
Tim peneliti juga menyadari tentang adanya masalah lingkungan yang menghambat penelitian mereka akan konsep robot 'licik'.
Ronald Arkin, seorang profesor di Sekolah Tinggi Tekhnologi Georgia, mengakui bahwa ia dan timnya sedang mengembangkan perangkat lunak untuk membuat robot dan taman bermainnya. Selain itu mereka juga mengembangkan permainan petak umpet berteknologi tinggi untuk para robot. Dengan permainan yang mudah inilah untuk pertama kalinya robot bermain menggunakan
"trick" kepada robot lainnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin dapat belajar dan menggunakan sinyal untuk menipu. (IT/DES/MEL)