Liputan6.com, Jakarta - Google mengklaim teknologi machine learning miliknya kini mampu mendeteksi pesan spam dan phishing di Gmail jauh lebih baik. Raksasa internet ini meyakini tingkat akurasi teknologi tersebut mencapai 99,9 persen.
Dilansir dari Tech Crunch, Senin (5/6/2017), Google juga mengintegrasikan pendeteksi baru itu dengan teknologi machine learning Google Safe Browsing, untuk mendeteksi URL berbahaya. Selain itu, Google juga membuat sebuah sistem yang dapat menunda pesan Gmail, sedikit lebih lama agar dapat menganalisis phishing lebih terperinci.
Advertisement
Baca Juga
Karena upaya phishing lebih mudah dideteksi ketika dianalisis lebih terperinci, Google akan menunda sejumlah pesan mencurigakan untuk dianalisis lebih dalam. Rata-rata 0,05 persen pesan yang masuk menjalani proses pemeriksaan ini.
Fitur baru lain yang dimiliki Gmail adalah membantu pelaku bisnis melindung data mereka. Kini, jika pemilik akun membalas pesan ke email eksternal perusahaan, yang jarang diajak berkomunikasi, Google akan menampilkan sebuah peringatan.
Untuk perusahaan, Google menawarkan sejumlah filter untuk mencegah pengiriman data yang tidak diinginkan. Bagi perusahaan yang tidak ingin menerapkan pengaturan semacam ini, sistem baru Gmail juga menawarkan sejumlah perlindungan dasar.
(Din/Why)