Liputan6.com, Jakarta - Linimasa Twitter Indonesia ramai dengan tagar #BoikotIndosat hari ini (5/6/2017).
Tagar ini bermula dari status Facebook salah satu karyawan Indosat Ooredoo berinisial RMF. Status tersebut kemudian di-screenshot oleh salah satu netizen dengan akun @ulinyusron dan di-forward ke akun Twitter CEO Indosat Alexander Rusli.
Melalui akun Twitter @alexanderrusli, ia menyampaikan tanggapannya, "Sebagai perusahaan kami tidak tolerate sama sekali pegawai yang anti NKRI." Â
Advertisement
Baca Juga
Ia juga menulis, perusahaan sudah mengambil langkah untuk hal ini. "Bukan hoax Pak. Langkah sudah diambil. Seperti yang disampaikan terpisah, kami tidak tolerir staf yang terbukti tidak sejalan dengan negara dan pemerintah," cuit Alex membalas pertanyaan netizen.
Gara-gara ini, tagar Boikot Indosat mulai bermunculan di linimasa Twitter. Berbagai komentar netizen terkait jawaban Alex di Twitter inilah yang ditengarai membuat netizen menyuarakan boikot terhadap operator yang identik dengan warna kuning dan merah itu.
Kehebohan #BoikotIndosat membuat perusahaan telekomunikasi itu merilis tanggapan yang dimuat di laman resmi Indosat Ooredoo dengan judul "Pernyataan Indosat Ooredoo terkait Penyampaian Pendapat secara Bijaksana".
Berikut adalah tanggapan Indosat Ooredoo yang Tekno Liputan6.com kutip dari laman resmi Indosat:
"Indosat Ooredoo adalah perusahaan yang selalu mentaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Secara internal perusahaan juga konsisten menerapkan good corporate governance di dalam kegiatan bisnisnya.
Indosat Ooredoo berdiri di Indonesia untuk memberikan layanan kepada masyarakat dan mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam melakukan pembangunannya melalui medium teknologi dan komunikasi sesuai dengan UUD 45, Pancasila dan hukum serta perundangan yang berlaku.
Perusahaan menghargai hak setiap pegawai dalam berpendapat, maupun menyalurkan aspirasi politik. Setiap pendapat pribadi dan aspirasi politik pegawai, merupakan tanggung jawab dan hak pribadi masing-masing, termasuk pengungkapan dan penyebarannya di sosial media namun patut diketahui bahwa hal tersebut harus sesuai dengan etika, peraturan dan perundangan yang berlaku serta mendukung persatuan masyarakat dan berbangsa
Penyampaian pendapat dan aspirasi politik oleh pegawai Indosat Ooredoo di sosial media, merupakan hak dan tanggungjawab individu bersangkutan, serta TIDAK ada kaitannya dengan sikap perusahaan. Indosat Ooredoo memiliki mekanisme internal yang secara tegas menghimbau seluruh pegawai agar senantiasa bijak dalam menggunakan sosial media.
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang merupakan pedoman internal perusahaan secara tegas melarang pegawai untuk menyebarkan konten atau informasi yang bersifat provokatif atau menghasut. Pegawai Indosat Ooredoo juga tidak diperbolehkan mengatasnamakan perusahaan dan memakai atribut perusahaan dalam bentuk apapun saat mengemukakan opini pribadi di sosial media, maupun pada saat melakukan kegiatan politik.
Perusahaan juga secara aktif dan berkala mengingatkan pegawainya terhadap peraturan-peraturan dan himbauan perusahaan terkait hal ini."
(Tin/Why)