Sukses

Bidang Pertanian Bakal Dominasi Tren Startup Indonesia 2017

Agrikultur atau pertanian, akan menyusul bidang FinTech dan e-Commerce yang mendominasi tren startup di 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan startup cukup masif. Pada 2016, startup Tanah Air diramaikan oleh sektor e-Commerce dan FinTech (Financial Technology). Pada tahun ini, tren startup Indonesia tak hanya akan berkutat pada dua bidang itu.

"2017, tren startup di Indonesia akan bergerak ke bidang agrikultur. Banyak startup anak bangsa yang hadir dengan konsep agriculture tech untuk memangkas kemelut yang menggurita di aktivitas supply chain pertanian lokal,” kata Steve Saerang, Project Manager The NextDev Telkomsel saat mengisi sesi diskusi Startup Ngabuburit di FX Jakarta, Senin (5/6/2017).

Steve menerangkan, sektor pertanian dan perkebunan di Indonesia sangat butuh dukungan teknologi. Tahun ini dianggap menjadi momen penggebrak agar startup dengan misi serupa bisa bangkit.

Salah satu startup jebolan The NextDev yang bergerak di bidang agrikultur adalah Habibi Garden. Misinya membawa Internet of Things (IoT) pertanian presisi yang dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meminimalisasi kemungkinan gagal tanam.

Selain Habibi Garden, The NextDev juga membawa Kostoom dan Juru Parkir, yang merupakan pemenang The NextDev 2016. Kostoom adalah layanan jahit online dengan konsep ekonomi berbagi, yang bertujuan untuk memberdayakan dan menghubungkan individu, desainer, dan pengusaha fashion dengan penjahit rumahan.

Sementara Juru Parkir merupakan startup dengan produk berupa sistem rekam data transaksi parkir berbasis aplikasi mobile yang diintegrasikan dengan cloud server untuk menghasilkan laporan real-time.

Diskusi Startup Ngabuburit bertemakan "Be Startup Make Something People Need" ini dihelat oleh Technologue.id bersama XL Axiata dan Telkomsel. Acara dihadiri oleh para pelaku startup dan digital industry enthusiast, venture capital, operator telekomunikasi, perusahaan bidang Device, Network, and Application (DNA), hingga pemerintah Kota Jakarta yang mewakili pihak pemerintah selaku stakeholder besar di industri ini. 

(Jek/Why)