Liputan6.com, Jakarta - Mengisi daya smartphone memang mudah, namun ada beberapa hal yang tak bisa di anggap remeh. Jika hal ini terus-terusan dilakukan, bisa jadi baterai smartphone kamu bakal mengalami kerusakan cukup fatal.
Berikut adalah lima kesalahan yang seringkali dilakukan pengguna saat mengisi smartphone sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Tech Times, Jumat (9/6/2017).
1. Menunggu Baterai Sampai 0 Persen
Advertisement
Tak sedikit pengguna lebih memilih menunggu baterai smartphone-nya habis barulah mengisi daya. Padahal, pengguna perlu ingat smartphone mereka menggunakan baterai Li-ion yang tak perlu menunggu hingga kosong untuk bisa diisi penuh kembali.
Baca Juga
Jika menunggu hingga persentase baterai 0, hal ini justru bisa memperpendek umur baterai Li-ion, sebab menambahkan tegangan bisa membuat baterai jadi tertekan.
"Li-ion tidak perlu diisi hingga penuh. Faktanya malah lebih baik tidak mengisinya sampai penuh karena tegangan tinggi justru bisa menekan baterai," demikian dituliskan pada laman Battery University yang mengkhususkan diri dalam pengujian baterai.
Perlu diketahui, baterai Li-ion dirancang untuk berkinerja baik pada kapasitas 30-80 persen. Maka, saat kapasitas baterai di bawah 30 persen sudah bisa diisi tanpa harus menunggu kapasitas baterai hingga 0 persen. Ketika kapasitasnya mencapai 80 persen kamu tak perlu menunggu hingga penuh 100 persen.
Tidak Lepas Casing
2. Tidak Melepas Casing Smartphone Saat Pengisian Daya
Bagian dari tegangan baterai sebenarnya berasal dari temperatur sehingga bukan rahasia lagi kalau smartphone terkadang berubah jadi hangat saat sedang diisi daya. Nah, melepaskan casing saat smartphone sedang diisi daya rupanya bisa membantu ponsel dan muatan baterai berada pada suhu yang nyaman.
Apple pernah mengingatkan agar pengguna tak mengisi perangkat pada suhu yang ekstrim "Sebaiknya hindari pemaparan perangkat terhadap suhu di atas 35 derajat C atau 95 derajat F. Karena itu bisa merusak baterai permanen," kata Apple.
Makanya, lebih baik jika kamu melepas casing smartphone saat mengisi daya. Tujuannya jelas, agar panas pada bodi smartphone bisa menguap dan tak membuat smartphone mengalami overheating.
Â
Advertisement
Charger Sambil Tidur
3. Tidur Saat Sedang Mengisi Daya Smartphone
Overcharging atau smartphone jadi terlalu panas saat diisi daya adalah kesalahan yang sangat umum. Biasanya hal ini terjadi saat pengguna mengisi daya smartphone sebelum tidur dan tidak mencabut kabel selama berjam-jam, hingga pengguna bangun.
Jika hal ini berlangsung lebih dari 2-3 jam, ini bisa jadi masalah. Karena baterai Li-ion biasanya mencapai kapasitas 100 persen setelah diisi daya antara 2-3 jam. Kalau hal ini terus berlangsung, suhu baterai bisa naik terlalu tinggi dan tentu merusak perangkat. Ancaman lain yang kini sering terjadi adalah smartphone meledak.
Â
Tak Memperhatikan Tempat
4. Tak Memperhatikan Tempat Saat Mengisi Daya
Mengisi daya smartphone di sembarang tempat rupanya bisa menimbulkan bahaya. Seperti disebutkan di atas, baterai Li-ion memiliki temperatur tertentu yang bisa ditoleransi. Nah, jika kamu menaruh ponsel di tempat yang begitu panas, otomatis suhu ponsel pun bisa meningkat dan itu bukan hal baik.
Pada sisi lain, menempatkan smartphone di area dengan suhu sangat rendah seperti di depan AC juga bisa menyebabkan masalah. Makanya, kamu harus memperhatikan tempat saat mengisi daya, jangan di tempat yang terlalu panas dan jangan di tempat yang temperaturnya terlalu dingin.
Â
Advertisement
Kabel USB Sembarangan
5. Pakai Kabel USB Sembarangan
Kabel USB yang dipakai untuk mengisi daya biasanya bersifat universal. Artinya satu charger bisa dipakai untuk mengisi daya hampir semua ponsel. Sayangnya, kamu harus tahu kalau tidak semua charger cocok dipakai untuk mengisi semua ponsel.
Beberapa kepala charger sebenarnya dirancang untuk langsung memutus aliran listrik begitu kapasitas baterai sudah 100 persen. Jadi, kamu perlu memeriksa kembali apakah kepala charger yang kamu pakai cocok untuk smartphone kamu atau tidak.
(Tin/Ysl)
Durasi penggunaan aplikasi smartphone di berbagai negara
Advertisement