Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian South Wales di Inggris menggunakan teknologi pengenalan wajah (facial recognition) untuk menangkap seorang pria.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah melakukan uji coba teknologi Automatical Facial Recognition (AFR) selama 18 bulan terakhir. Akhir Mei lalu, penegak hukum mengumumkan kemitraan dengan perusahaan bernama NEC untuk menguji coba AFR selama berlangsungnya Liga Champions di Kota Cardiff.
Pada kesempatan tersebut, petugas yang sudah dilatih memantau pergerakan sejumlah di lokasi dan pusat kota. Mengutip laman Mashable, Jumat (9/6/2017), dalam proses uji coba, sejumlah kamera ditempatkan di berbagai tempat untuk mengidentifikasi orang-orang yang ada di daftar pemantauan pihak kepolisian. Entah karena mereka adalah tersangka kejahatan, orang hilang, atau orang-orang penting.
Advertisement
Baca Juga
Juru bicara kepolisan South Wales mengungkapkan, penangkapan seorang pria setempat ternyata tak ada kaitannya dengan Liga Champions, tetapi kemungkinan besar, wajah pria tersebut ada dalam sistem Manajemen Rekaman Kepolisian setempat yang menyimpan setidaknya 500 ribu foto yang sudah didata sejak tahun 2015.
Menurut kepolisan, pertandingan final liga Champions jadi momen yang tepat untuk menguji coba teknologi pengenalan wajah AFR. Sekadar diketahui, saat ini Kepolisian Inggris juga telah menerapkan pengenalan wajah real-time yang terkoneksi di seluruh markas kepolisian.
"Dunia sudah berubah dan itu membuat polisi juga harus berubah," kata Asisten Kepala Polisi Richard Lewis.
Berdasarkan Komisaris Polisi Kriminal South Wales Alun Michael, teknologi pengenalan wajah AFR membantu proses penegakan hukum dan pencegahan kejahatan. "Teknologi ini memungkinkan kamu untuk mengidentifikasi potensi kasus pelanggaran di lingkungan tempat teknologi itu diterapkan," kata Michael.
Sejauh ini, penangkapan dengan bantuan teknologi pengenalan wajah ini merupakan yang pertama kalinya di Inggris.
(Tin/Cas)