Sukses

Kultur Perusahaan Buruk, Uber Bakal Berbenah Diri

Selama CEO Uber Travis Kalanick rehat dari perusahaan, Uber sendiri akan membenahi sejumlah aturan untuk produktivitas karyawannya.

Liputan6.com, San Francisco - Setelah dirundung insiden pelecehan seksual yang merusak citra perusahaan, Uber menyatakan akan melakukan sejumlah langkah untuk memperbaiki budaya kerjanya.

Langkah awal yang pertama dilakukan adalah mengimbau CEO Uber Travis Kalanick untuk rehat sejenak. Diketahui, Kalanick menjadi salah satu penyebab mengapa perusahaan memiliki budaya kerja yang bobrok.

Selain itu, Uber juga telah merekrut mantan Jaksa Agung Amerika Serikat (AS), Eric Holder, untuk melakuan peninjauan lebih lanjut terkait sejumlah insiden pelecehan seksual, termasuk kasus yang menimpa mantan karyawan Susan Fowler beberapa waktu lalu.

Sebagaimana dilansir Business Insider, Rabu (14/6/2017), Holder telah merangkum apa saja yang harus dilakukan Uber dalam laporan berjumlah 13 halaman. Salah satunya adalah aturan yang melarang karyawan untuk minum alkohol dalam jam kerja dan acara perusahaan.

“Uber mulai sekarang akan melarang karyawan untuk minum minuman beralkohol dan memakai obat-obatan terlarang, selama jam kerja, di acara perusahaan dan acara sponsor,” tulis laporan tersebut.

“Uber juga akan memotong budget pengeluaran beli minuman beralkohol, mengurangi minuman alkohol di dalam perusahaan, dan membatasi reimburse minuman alkohol bagi para karyawan,” begitu bunyi lanjutannya.

Tak cuma itu, berdasarkan cuitan dari jurnalis BuzzFeed News Priya Anand, Uber juga akan menghentikan distribusi bir di kantinnya. Uber pun akan mengubah jam makan malam karyawan yang tadinya dari jam 8 malam menjadi jam 7 malam.

Semua strategi ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Pasalnya, kebanyakan karyawan telat masuk ke kantor akibat mabuk-mabukan dan melakukan kegiatan lainnya.

(Jek/Isk)

Tonton video menarik berikut ini: