Liputan6.com, Jakarta - Operator telekomunikasi Indosat Ooredoo baru-baru ini menutup e-Commerce Cipika lantaran bisnis digital tersebut dinilai kurang menjanjikan.
"Kami tutup Cipika karena masih akan cash burning tanpa ada ujung yang jelas," tutur CEO dan Presiden Direktur Indosat Ooredoo pada 25 Mei 2017.
Namun, tak semua operator telekomunikasi menganggap bahwa bisnis digital tak menjanjikan. Selain operator Tri, optimisme menggarap bisnis digital diyakini oleh operator XL Axiata dan Telkomsel.
Advertisement
Ditemui dalam acara Buka Puasa Bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (14/6/2017) malam, CEO XL Axiata Dian Siswarini justru menilai bahwa bisnis digital XL sedang berkembang meski secara kontribusi pendapatan masih kecil dibandingkan bisnis inti telko.
"Kalau Elevenia transaksinya bagus. Tapi kalau bisnis digital itu kan ukuran kesuksesannya beda dengan telko. Bukan revenue, tapi bisa jumlah transaksi dan jumlah visitor. Bukan berarti banyak transaksi terus revenue-nya banyak," kata Dian.
Meski dari segi revenue tak tumbuh secepat bisnis telko, Dian menyebut bahwa unique visitor Elevenia sudah lebih dari 2,5 juta dan jumlah itu terus tumbuh.
Baca Juga
Melihat tumbuhnya Elevenia, XL Axiata optimistis bahwa ke depan bisnis digital bakal terus bertumbuh.
"Kalau bisnis digital ini seperti Amazon, dia make money setelah 8 tahun, makanya ukurannya berbeda dengan telko. Di bisnis digital), revenue-nya belakangan," tutur Dian menjelaskan.
Menurut Dian, bisnis digital baru akan berkontribusi pada revenue setelah 7 tahun beroperasi. "Itu biasanya setelah 7 tahun beroperasi, sekarang Elevenia tahun ke-4," ujar Dian.
Ditanya soal tambahan modal untuk memajukan bisnis digital, Dian menyebut bahwa pihaknya kini sedang melakukan upaya fundraising untuk Elevenia.
Sekadar diketahui, bisnis digital menyumbang sekitar 5 persen untuk pendapatan XL. Beberapa bisnis digital yang kini dijalankan XL di antaranya layanan e-Commerce Elevenia, layanan uang elektronik XL Tunai, dan layanan iklan digital Adreach. Sebagai perbandingan, saat ini kontribusi dari layanan data XL mencapai 65 persen dari pendapatan XL.
Di sisi lain, Telkomsel juga masih optimistis dengan bisnis digitalnya meski saat ini pendapatan dari bisnis tersebut masih sangat kecil. Ditemui di lokasi sama, Presiden Direktur Telkomsel Ririek Adriansyah menyebut bahwa bisnis digital tak hanya tentang revenue.
"Kontribusi secara revenue kecil, saya nggak hafal angkanya, tapi kecil. Karena bisnis itu tidak hanya tentang revenue tetapi juga ada tujuan lain, misalnya saja memberikan value added dan memberi layanan tambahan bagi pelanggan," kata Ririek.
Beberapa produk layanan digital dari Telkomsel di antaranya adalah Digital Lifestyle (music, games, video contents dan lainnya), digital advertising, digital payment (mobile banking, T-Cash, T-Wallet) dan M2M Business (T-Drive, T-Zone).Â
(Tin/Isk)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: