Sukses

Jurus Line Kalahkan Facebook di Pasar Asia

Meski banyak kompetitor di bidang aplikasi percakapan ini, Line masih fokus di Asia dalam pengembangan bisnisnya pada 2017 dengan jurus ini.

Liputan6.com, Shibuya - Line masih fokus di Asia dalam pengembangan bisnisnya pada 2017, meski banyak kompetitor di bidang aplikasi percakapan ini. Lalu, apa rahasia Line untuk mengalahkan aplikasi media sosial lain di pasar tersebut?

Line Corporation Director and CSMO Jun Masuda mengungkapkan, hal yang paling penting untuk merebut hati calon pengguna adalah lokalisasi.

"Lokalisasi itu sangat penting, begitu pula kulturalisasi. Topik ini sering kali kami diskusikan, baik saat santai maupun di ruang meeting. Banyak yang kami bicarakan. Untuk menyediakan servis yang lebih baik, Anda harus melokalisasi," kata Masuda, di kantor Line Shinjuku, Tokyo, Jumat 16 Juni 2017.

Menurut dia, lokalisasi bukan sekadar mengubah bahasa dalam aplikasi. Banyak hal yang harus dilakukan untuk menyesuaikan produk dengan karakteristik lokal.

"Hanya mengubah bahasa, bukan lokalisasi namanya. Anda harus mengubah perwajahan, partners. Anda harus membentuk dedicated development team untuk membuat keputusan-keputusan di market lokal. Jika saya yang memutuskan, tentu akan banyak kesalahan," tutur Masuda.

Line Corporation Director and CSMO Jun Masuda. Liputan6.com/ Rita Ayuningtyas

Senior Director Global Communication Line, Brian Lee, mencontohkan lokalisasi yang dilakukan di Indonesia. Line, lanjut dia, merangkul partners lokal. Salah satunya dengan Bank Mandiri untuk Line Pay.

Selain itu, Line akan melakukan tur ke dua kota. "Kami akan tur ke Bandung dan Surabaya, untuk menjelaskan tentang layanan Line. Saya rasa Facebook dan aplikasi serupa belum melakukannya," Lee menjelaskan.

(Rita Ayuningtyas/Ysl)