Liputan6.com, Jakarta - Facebook tampaknya tidak menyerah dengan upayanya menangkal peredaran berita palsu alias hoax.
Jejaring sosial yang aktif dipakai 2 miliar pengguna itu mengumumkan bahwa pihaknya akan melakukan seleksi hoax berdasarkan jumlah unggahan dengan frekuensi unggahan sangat tinggi. Pengguna yang dimaksud adalah mereka yang terlalu sering berbagi unggahan setiap harinya.
Seperti dikutip Tekno Liputan6.com dari Ubergizmo, Selasa (4/7/2017), hasil penelitian yang dilakukan Facebook menyebutkan, pengguna yang sering mengunggah cenderung membagikan konten tak berkualitas.
Advertisement
Baca Juga
Vice President Facebook Adam Mosseri yang menjadi pemimpin News Feed Facebook menyebut, penelitian Facebook menunjukkan pengguna yang mengunggah lebih dari 50 unggahan per harinya dianggap mengunggah konten berkualitas rendah.
Ia mengatakan, konten yang mereka unggah cenderung mengandung unsur clickbait (memancing pengguna untuk mengklik), informasi menyesatkan, dan sensasional.
Facebook pun melihat cukup banyak hubungan antara berita palsu dan frekuensi unggahan yang terlalu tinggi. Untuk itu, perusahaan menyesuaikan algoritma dan memutuskan berdasarkan berdasarkan kriteria tersebut.
Dengan demikian, jika kamu berteman dengan pengguna yang terlalu sering mengunggah link, kamu akan mulai sedikit melihat unggahannya di News Feed Facebook kamu.
Dengan banyaknya jumlah pengguna Facebook, perubahan kecil ini tentu berdampak besar bagi penyebaran konten-konten berkualitas rendah.
Perusahaan juga menyebut kalau perubahan ini hanya diperuntukkan bagi pengguna individu dan bukan Pages. Nah, jika kamu mengoperasikan sebuah Pages atau bisnis lokal, hal itu tidak memberikan pengaruh apa pun.
(Tin/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: