Sukses

Waspadai Invasi Teknologi Robot dalam Kehidupan Manusia

Peran manusia kini secara perlahan mulai tergantikan oleh robot, dan mulai merambah ke sektor jasa.

Liputan6.com, Jakarta - Seiring berkembangnya zaman, teknologi semakin memudahkan manusia. Hal-hal yang tadinya membutuhkan orang banyak dan waktu yang lama, sekarang tidak lagi berlaku.

Peran manusia kini secara perlahan mulai tergantikan oleh robot. Tidak hanya sektor barang, namun teknologi ini mulai merambah ke sektor jasa.

Di satu sisi, hal ini menguntungkan perusahaan karena tidak perlu membayar tenaga kerja yang banyak. Mereka hanya perlu menginvestasikan modalnya untuk membeli robot dan biaya perawatan. Namun di sisi lain, penggunaan robot menggusur pekerjaan manusia. Praktis, pengangguran akan terjadi.

Berdasarkan data dari U.S Bureau Labor of Statistics yang Tekno Liputan6.com kutip, Senin (10/7/2017), ada sekitar 12 juta orang yang kehilangan pekerjaan di bidang manufaktur di Amerika dalam dua tahun belakangan.

Hal ini ditambah dengan pengembangan mobil dan truk otonomos (swakemudi) yang semakin mengancam pekerjaan manusia di bidang jasa.

Menurut Profesor Ed Hess dari fakultas Bisnis Darden, Universitas Virginia, hal ini sedang dan akan terjadi dalam jumlah yang lebih besar. Apa yang kita lihat sekarang hanyalah tahap awal otomatisasi dalam sektor jasa.

Ed menambahkan restoran cepat saji adalah bisnis yang rentan dikuasai oleh mesin dan robot. Selain itu, beberapa bidang yang harus diwaspadai adalah pekerjaan di toko eceran, dokter yang memindai dengan sinar-X, dan pekerjaan administrasi hukum dan manajemen tingkat menengah.

Menariknya, bidang perbankan belum menunjukkan turunnya jumlah orang yang kehilangan pekerjaan. Meskipun ada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang sudah ada sejak 50 tahun lalu, nyatanya jumlah teller di bank tidak berkurang, malah cenderung bertambah sedikit.

Menteri Keuangan Amerika Serikat yaitu Jack Lew mengatakan hal ini masih belum mengkhawatirkan karena pengambilan alih pekerjaan manusia oleh Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan baru akan terjadi 50-100 tahun lagi,

Sam Ditzion dari Tremont Capital Group mengatakan pekerjaan manusia mungkin akan digantikan oleh robot. Namun kehadiran manusia akan lebih berharga di bidang layanan pelanggan dan penjualan.

(Theo/Ysl)

Â