Liputan6.com, Jakarta - Tak lama setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meminta pemblokiran akses untuk situs web Telegram ke sejumlah penyelenggara ISP, akun Menkominfo di Twitter ternyata membuka polling alias jajak pendapat terkait hal tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Perlukah telegram diblokir?" tulis akun @Menkominfo yang diunggah pada 14 Juli 2017 pukul 22.30. Menurut pantauan Tekno Liputan6.com, Sabtu (15/7/2017), tweet itu sudah mendapat 135 likes dan 521 retweet.
Lantas, bagaimana dengan hasil polling tersebut? Sampai saat ini, 80 persen warganet ternyata menjawab tak perlu dilakukan pemblokiran Telegram. Sementara 9 persen di antaranya menjawab tak perlu dan sisanya mengaku tak tahu.
Adapun polling tersebut sudah diatur hingga lima hari ke depan. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, polling yang berdasarkan perhitungan terakhir sudah mendapat 6.802Â vote.
Perlukah telegram diblokir?
— Menkominfo (@Menkominfo) July 14, 2017
Mayoritas kicauan warganet yang merespons tweet itu pun menolak. Kebanyakan warganet merasa Telegram adalah aplikasi yang telah banyak digunakan dan berguna untuk pekerjaan mereka.
Mengapa memblokir Telegram yg jelas berguna? Bara para penggiat Free/Libre Open Source Software Tg adalah wadah diskusi yg belum ada duanya.
— Rania Amina (@reaamina) July 14, 2017
Banyak hal positif yg saya dapat di telegram. Dari sharing informasi, forum diskusi, edukasi, bisnis dll. TIDAK PERLU DIBLOKIR #telegram
— Ridwan (@khoirzam) July 14, 2017
pak dikantor saya buat komunikasi antar bagian dan kirim data segala macem pake telegram kalo misal di blokir mempersulit pekerjaan kami loh
— lizel,ì • (@jcyeone) July 14, 2017
Cari cara buat kanalnya yg diblokir bukan telegramnya. Gunting daun matinya, bukan tebang pohonnya.
— Luqman Hidayat (@MLuqmanHidayat) July 14, 2017
Gak perlu diblokir, krn telegram sangat positif dalam dunia internet marketing, bisa hemat kuota dan tidak memberatkan smartphone..
— loncengonline (@loncengonline) July 15, 2017
Saya rasa ngak perlu, lebih baik jika meminta pihak telegram meningkatkan keamanan dan filter konten nya saja
— rahmat ardi handoyo (@ardihandoyo) July 15, 2017
 (Dam/Ysl)
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Â