Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu yang gemar bermain gim online, atau streaming video, tentu tidak asing dengan Adobe Flash Player. Software ini ada di beberapa browser gawai.
Namun, Flash Player hanya akan bertahan sampai 2020. Hal ini bermula dari sejumlah laporan mengenai lemahnya keamanan Flash Player.
Advertisement
Baca Juga
Saking lemahnya, Flash Player memungkinkan kode berbahaya dari hacker untuk menjalankan program, bahkan tanpa sepengetahuan pengguna. Hal ini bisa berujung pada kerusakan komputer atau yang lebih parah, dikendalikan hacker.
Diwartakan PC Gamer, Kamis (27/7/2017), Adobe mencoba melakukan perbaikan dengan merilis sejumlah update. Nahas, keamanan Flash Player tidak kunjung membaik.
Selain itu, Adobe melihat beberapa standar terbuka, seperti HTML5, WebGL, dan WebAssembly semakin canggih. Bahkan, standar terbuka itu menyediakan banyak kemampuan dan fungsi plugin.
Hal ini membuat kehadiran Flash Player tidak begitu dibutuhkan. Praktis, software yang pertama kali dirilis pada 1996 ini dipatok "kematiannya" pada akhir 2020.
Lucunya, hilangnya Flash Player disambut baik oleh sejumlah pengguna internet. Pasalnya, kehadiran Flash Player belakangan dianggap cukup merepotkan.
Meski begitu, Adobe berjanji akan tetap memberi layanan Flash di beberapa browser dan OS penting yang mendukung Flash.
(Theofilus Ifan Sucipto/Isk)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: