Sukses

Bos Indosat: Aturan Tarif Data Harus Dipercepat

Indosat berharap agar pemerintah segera menerbitkan aturan tarif data dalam waktu dekat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli mengapresiasi keputusan pemerintah untuk mengkaji rencana aturan formula tarif data. Ia berharap agar pemerintah segera mempercepat realisasi aturan tersebut.

"Kami harap aturan ini dipercepat. Jangan sampai tulang punggung digital (internet.red) itu malah tidak ada. Apa kita rela kualitas (layanan internet) berkurang? ujarnya ditemui di seminar "Mencari Tarif Data Ideal" di Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Sebelumnya, Indosat mengirimkan surat kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk membuat kebijakan tarif data pada 17 Juli lalu. Indosat menilai aturan ini diperlukan karena situasi persaingan usaha semakin tak sehat.

Selain itu, tingkat harga layanan data di Indonesia sangat rendah dan jauh di bawah harga layanan sejenis di negara lain. Menurut pihak Indosat, harga layanan data di Indonesia dijual harga di bawah biaya produksi.

"Ini kan hanya usulan awal, penting bagi kami untuk melakukan dialog. Kan jadi keangkat masalahnya seperti apa," tambah Alex.

Sementara itu, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Syarkawi Rauf justru menyayangkan adanya perang tarif layanan data yang membuat situasi di pasar semakin tak sehat.

Syarkawi melihat masalah yang terjadi di industri telekomunikasi sebetulnya bukan masalah tentang pasar. Namun, pelaku industri justru menyelesaikan masalah dengan melibatkan pasar atau konsumen. Misalnya, perang tarif.

"Selama problem non-pasar diselesaikan dengan melibatkan pasar (konsumen), industri telekomunikasi akan tetap seperti ini. Makanya, sejak awal kami tidak setuju dengan instrumen tarif bawah (data)," tuturnya di kesempatan sama.

Sekadar diketahui, KPPU telah menolak usulan Indosat tentang aturan tarif data. Menurut Syarkawi, saat itu, aturan tarif data bisa berdampak buruk terhadap penentuan batas bawah tarif industri telekomunikasi jangka panjang dan ekonomi nasional secara keseluruhan. 

 

(Cas/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini: