Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Telegram, Pavel Durov, dijadwalkan menyambangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (1/8/2017), pukul 13.30 WIB. Kunjungannya ini berhubungan dengan pemblokiran 11 Domain Name System (DNS) situs web Telegram.
Baca Juga
Advertisement
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Noor Iza, membenarkan kunjungan Durov di kantor Kemenkominfo. Ia akan bertemu dengan Menkominfo Rudiantara yang merupakan tindak lanjut dari pemblokiran situs web Telegram.
"Mr Durov berkunjung ke Kemkominfo pukul 13.30 WIB. Tidak ada konferensi pers khusus," kata Noor Iza dalam pesan singkat.
Sayangnya, ia tidak memberikan informasi lebih lanjut soal pertemuan tersebut.
Rudiantara juga membenarkan hal tersebut. "Setelah makan siang kami akan meeting dengan Pavel Durov," katanya dengan singkat di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta.
Seperti diketahui, Kemenkominfo memblokir 11 DNS situs web Telegram karena dinilai banyak berisi konten yang menyangkut penyebaran radikalisme dan terorisme.
Sebelum pemblokiran, Kemkominfo telah mengirim permohonan kepada pihak Telegram untuk membersihkan konten-konten tersebut dari seluruh kanal yang difasilitasi oleh pihak Telegram.
Pemerintah telah mengirim e-mail sebanyak enam kali sejak 29 Maret 2016 sampai 11 Juli 2017 kepada Telegram. Semua e-mail tersebut telah terkirim dan diterima oleh Telegram, tapi belum mendapatkan tanggapan.
Keputusan untuk melakukan pemblokiran terhadap ribuan konten Telegram dilaksanakan setelah mempertimbangkan ketiadaan niat baik dari Telegram, sejak dikirimkan e-mail keenam dari Selasa (11/7/2017) sampai Kamis (13/7/2017).
(Din/Isk)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: