Liputan6.com, Jakarta - Waktu kecil, kita pasti pernah merasakan betapa seru dan menyenangkannya bermain petak umpet, gobak sodor, kelereng, dan lain-lain. Asyiknya bermain bersama teman-teman merupakan hal yang selalu ditunggu.
Namun sekarang ini, tidak jarang kita melihat anak kecil lebih memilih menyibukkan diri dengan bermain tablet dan smartphone. Meski memiliki sejumlah dampak positif, penggunaan gadget pada anak kecil memiliki efek negatif.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini disampaikan oleh profesor psikologi San Diego State University, Jean M. Twenge. Dikutip dari laman BGR, Senin (7/8/2017), Twenge mengelompokkan anak yang lahir pada 1995 sampai 2012 sebagai iGen. Kelompok ini diasumsikan hidupnya tidak pernah lepas dari internet.
Ia mengatakan, iGen lebih rentan terkena gangguan kesehatan mental. Jika dibandingkan generasi milenial, iGen cenderung mengalami depresi dan berkeinginan bunuh diri. Efek negatif lainnya adalah anak menjadi kurang sopan, bahkan mengusir orang tua saat asyik bermain gadget.
“Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa iGen berada di ambang krisis mental terburuk dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.
Sebenarnya, keseruan anak bermain gadget masih tahap permukaan. Artinya, hal ini bisa dicegah. Salah satu caranya membatasi waktu pemakaian. Jika tidak, anak akan tenggelam semakin dalam dan membatasi dirinya untuk berinteraksi dengan dunia luar.
(Theofilus Ifan Sucipto/Ysl)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: