Liputan6.com, Jakarta - Sistem keamanan siber telah menjadi fokus utama BlackBerry. Sebagai langkah nyata, perusahaan teknologi asal Kanada itu akan memboyong software-nya yang bergerak pada bidang keamanan siber.
Mereka mengklaim, software ini akan diperuntukkan bagi smartphone. Lebih tepatnya untuk kalangan pelaku korporat dan pemerintah.
Executive Chairman dan CEO BlackBerry  John Chen diketahui tengah memasuki tahap diskusi dengan pemerintah--dalam hal ini bersama Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara--untuk membahas solusi sistem keamanan siber berupa software yang akan mereka tawarkan kepada pemerintah.
Advertisement
Meski belum ketok palu, Menkominfo Rudiantara mengatakan pihaknya tertarik dengan tawaran solusi sistem keamanan siber yang diberikan BlackBerry.
Namun, mereka belum bisa memutuskan apakah solusi ini bisa digunakan atau tidak. Jika benar terjadi, apakah BlackBerry akan serius menggeluti bisnis enterprise-nya ini dengan membuka kantor di Indonesia?
Chen tidak menjawab apakah BlackBerry akan membuka kantor di Indonesia atau tidak, jika memang nanti solusi keamanan sibernya kelak digunakan di Tanah Air.
Baca Juga
Yang pasti, pihaknya akan mempelajari persyaratan pasar enterprise di Indonesia. Barulah setelah itu bisa diputuskan apa bisa mendirikan kantor di sini atau tidak.
"Saya menghabiskan waktu untuk mempelajari persyaratan pasar enterprise di Indonesia. Pasalnya, Indonesia adalah pasar yang melekat dengan konsumen. Banyak konsumen berasal dari kalangan remaja, populasinya juga besar. Jelas potensi bisnis B2B (business-to-business) akan tumbuh lebih baik," ujar Chen kepada Tekno Liputan6.com di SCTV Tower, Kamis (10/8/2017).
Chen memaparkan, pertumbuhan model bisnis B2B yang signifikan dibuktikan dengan keberhasilan beberapa perusahaan telekomunikasi yang mengadopsi B2B, di mana Indosat menjadi salah satunya.
Seperti diwartakan sebelumnya, Chen juga mengungkap pihaknya tengah mencari mitra lokal di Indonesia untuk meluncurkan bisnis enterprise solusi keamanan sibernya. Hal tersebut diakui menjadi prioritas utama.
Untuk diketahui, keamanan siber bisa dibilang menjadi misi utama BlackBerry dalam merangkai kembali bisnisnya lebih mantap, khususnya di Indonesia.
Apalagi, Chen juga menuturkan jejak rekam perusahaan--khususnya di Amerika Serikat dan Kanada--lebih dominan pada marketshare di sejumlah perusahaan korporat.
"Marketshare kami lebih dominan pada industri perbankan, perusahaan asuransi, kesehatan, hukum, dan tentunya pemerintah. Inilah yang kami anggap sebagai industri yang diregulasikan karena di mata pemerintah peraturannya jelas," jelas Chen.
(Jek/Isk)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: