Liputan6.com, Jakarta - Smartphone tak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari, kita pasti membutuhkan smartphone untuk melakukan pekerjaan atau sekadar hiburan. Perlu dicatat, penggunaan smartphone yang berlebihan juga tidak baik.
Misalnya saat bersama keluarga, kita malah asyik dengan smartphone. Saat ke kamar mandi, kita membawa smartphone. Tanpa sadar, kita menjadi kecanduan karena tidak bisa lepas dari smartphone.
Advertisement
Baca Juga
Fenomena ini dijelaskan oleh Adrian Ward, seorang psikolog yang meneliti keputusan konsumen. Ia merilis sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Journal of the Association for Consumer Research. Dalam jurnal itu, Ward menuliskan bagaimana smartphone memiliki efek unik.
Efek ini sama seperti nama kita. Dari kecil, nama menjadi identitas dan melekat dalam hidup orang. Saat sedang fokus melakukan pekerjaan, tiba-tiba orang memanggil nama kita. Fokus kita pasti teralihkan dan merespon panggilan tersebut.
Hal ini juga berlaku pada penggunaan smartphone. Saat awal menggunakan, kita mungkin bisa mengatur waktu. Lambat laun, smartphone melekat dalam kehidupan kita. Tidak heran perhatian kita selalu tertuju pada smartphone.
Hal ini memiliki dampak negatif yaitu membuat cara berpikir dan kapasitas ingatan pengguna berkurang. Bahkan saat smartphone dalam keadaan silent, dimatikan, dan tidak dipegang.
Untuk mengatasinya, Ward menyarankan agar pengguna membiasakan diri untuk menaruh smartphone-nya tak dekat dengan posisinya saat itu.
(Theofilus Ifan Sucipto/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: