Liputan6.com, Jakarta - Pendiri sekaligus CEO Tesla Elon Musk sudah sering mengungkapkan pendapatnya mengenai kecerdasan buatan. Beberapa waktu lalu, ia menyebut perlu ada regulasi yang mengatur kecerdasan buatan, sebab teknologi itu bisa jadi risiko bagi dunia.
Terbaru, Musk malah menganggap bahwa kecerdasan buatan bisa menjadi ancaman lebih besar dibandingkan Korea Utara. Demikian sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Ubergizmo, Selasa (15/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Belakangan memang Amerika Serikat dan Korea Utara kembali bersitegang. Negara yang dianggap terisolasi dari dunia luar itu dipercaya memiliki senjata nuklir yang bisa mengancam dunia.
Sekadar diketahui, Musk telah berulang kali meminta banyak pihak untuk waspada terhadap kecerdasan buatan.
Dalam sebuah unggahan di akun Twitter-nya, Musk mengatakan, orang-orang yang tidak peduli tentang kecerdasan buatan harus mulai memikirkannya.
"Risikonya lebih besar dibandingkan Korea Utara," kata Musk.
Meski cukup sering mengingatkan tentang potensi bahaya teknologi kecerdasan buatan, Musk sebenarnya memberi dukungan untuk pengembangan kecerdasan buatan yang aman.
If you're not concerned about AI safety, you should be. Vastly more risk than North Korea. pic.twitter.com/2z0tiid0lc
— Elon Musk (@elonmusk) August 12, 2017
Misalnya saja, ia memberi dukungan pada OpenAI, sebuah organisasi nirlaba yang mempromosikan teknologi kecerdasan buatan yang aman.
Selain itu, Elon Musk juga bukan satu-satunya tokoh teknologi yang menyoroti potensi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh kecerdasan buatan.
Stephen Hawking sebelumnya juga pernah mengeluarkan peringatan keras mengenai teknologi kecerdasan buatan yang biasa disebut artificial intelligence (AI) itu.
(Tin/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: