Liputan6.com, Jakarta - Sebuah perusahaan rintisan (startup) asal Jerman, Part Time Scientists (PTS), telah menciptakan sebuah terobosan terbaru bagi para astronot di bulan.
Mereka menciptakan infrastruktur telekomunikasi yang nantinya memudahkan astronot bisa melakukan panggilan telepon dari bulan ke bumi. Walau begitu, teknologi ini baru bisa dicanangkan mulai 2019.
Part Time Scientist yang juga sempat menciptakan wahana moon rover untuk Google Lunar XPrize ini, akan mengandalkan teknologi 4G LTE, yakni jaringan yang kini tengah digunakan oleh operator telekomunikasi di seluruh dunia.
Advertisement
Baca Juga
"Kami bekerja sama dengan Vodafone untuk menyediakan base station LTE di bulan," kata Karsten Becker, pemimpin pengembangan perangkat elektronik Part Time Scientist, seperti dilansir dari Space, Selasa (15/8/2017).
Tujuan utama Part Time Scientist menyediakan koneksi panggilan di Bulan, ucap Becker, tak lain karena ingin membangun layanan komersial berupa telekomunikasi antara tim astronot bulan dengan bumi.
Rencananya, Part Time Scientist akan memulai uji coba perdana dengan meluncurkan pesawat luar angkasa (spacecraft) Falcon 9 dengan dua wahana rover dalam orbit berjarak 26.000 mil.
"Dari situ, ia akan melakukan landing ke bulan dan mengeluarkan dua wahana rover yang akan 'berkomunikasi' ke base station LTE kami," jelas Becker.
Masing-masing rover akan menggunakan energi 90 Watt dari panel solar yang menempel. Karena itu, rover hanya akan berjalan pada waktu siang hari. Pada malam hari, ia tidak akan beroperasi mengingat suhu di bulan cukup ekstrem.
Meski astronot sudah bisa melakukan panggilan telepon ke Bumi mulai 2019, Becker mengungkap jika teknologi ini baru bisa mapan diimplementasikan sekitar 2020.
Barulah pada saat itu, Part Time Scientists akan memboyong terminal LTE khusus yang dirancang untuk bertahan di lingkungan Bulan dalam jangka waktu lama.
(Jek/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Â