Liputan6.com, Jakarta - Bos raksasa e-Commerce Tiongkok Alibaba, Jack Ma, resmi menjadi salah satu penasihat steering committee untuk inisiatif peta jalan (roadmap) e-Commerce Indonesia.
Demikian diumumkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melalui akun Twitter resminya @rudiantara_id, Rabu (23/8/2017). Rudiantara mengatakan, sehari sebelumnya dirinya mendampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution bertemu dengan Bos Alibaba itu.
Dalam cuitannya, pria yang karib disapa Chief RA ini mengungkap bahwa kehadirannya di Beijing, Tiongkok, salah satunya untuk menindaklanjuti Peraturan Presiden mengenai Peta Jalan e-Commerce yang sudah dikeluarkan beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Rudiantara juga mengumumkan, Jack Ma menjadi salah satu penasihat streering commite e-Commerce yang diketuai oleh Menko Perekonomian.
Rudiantara menekankan, Jack Ma akan datang bukan dalam kapasitasnya sebagai bos perusahaan Tiongkok, melainkan sebagai penasihat e-Commerce untuk Indonesia.
"Kata Jack Ma, dia datang bukan sebagai perusahaan Tiongkok, tetapi untuk mengembangkan ekosistem agar UMKM, masyarakat suburban dan pedesaan di dunia yang sedang berkembang bisa mendapatkan nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi," kata Rudiantara dalam cuitannya.
Selain itu, Menkominfo, Menko Perekonomian, dan Jack Ma juga membahas pentingnya infrastruktur teknologi, informatika, dan komunikasi yang memberikan akses ke seluruh lapisan masyarakat ke penjuru negeri.
Ia mengatakan, mereka sepakat, infrastruktur TIK akan bermanfaat lebih besar bagi masyarakat desa dan UMKM dibandingkan masyarakat kota yang sudah memiliki supermarket dan mal.
Pentingnya Logistik dan Sistem Pembayaran
"Infrastruktur TIK harus dijadikan proses leap frog bagi masyarakat pedesaan dan UMKM dalam aktivitas ekonomi baru," katanya.
Untuk mempercepat target yang ingin dicapai, pemerintah bukan hanya membangun infrastruktur TIK, tetapi juga akan melakukan transformasi sistem logistik agar pergerakan barang menjadi lebih mudah dan efisien.
Selain itu yang tidak kalah penting menurut Rudiantara adalah sistem pembayaran yang harus menjadi ekosistem strategis untuk pengembangan e-Commerce Indonesia.
"Bukan hanya FinTech yang cenderung memberdayakan institusi keuangan yang sudah mapan, tetapi juga TechFin, yaitu bagaimana masyarakat bisa mengakses layanan keuangan sejalan dengan strategi inklusi keuangan pemerintah RI," katanya menegaskan pentingnya sistem pembayaran di bisnis e-Commerce.
Rudiantara juga menyebut perlu ada terobosan yang dilakukan untuk memanfaatkan kanal dari 175 juta orang Indonesia yang minimal telah memiliki satu buah ponsel.
(Tin/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Advertisement