Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, selfie menjadi salah satu aktivitas yang kerap dilakukan pengguna smartphone, tak terkecuali bagi warga Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka bahkan sudah tersihir dengan Jebakan Selfie atau Intruder Selfie.
“Saat ini, fitur Jebakan Selfie ada pada Advan G1. Makanya smartphone ini sedang digandrungi masyarakat Pontianak,” ujar Andy Gusena, Brand Director Advan, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (23/8/2017) di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Senada dengan Andy, Very, pemilik salah satu outlet ponsel di Pontianak, Megakom, menuturkan setelah mereka tahu fungsi dan kegunaan Jebakan Selfie yang ada pada Advan G1, animo konsumen sangat tinggi. "Dalam sehari bisa banyak unit terjual,” ungkap Very.
Untuk diketahui, Jebakan Selfie merupakan fitur yang terbenam di smartphone Advan G1. Fitur ini memberikan perlindungan keamanan bagi penggunanya. Secara fungsi, Jebakan Selfie akan melindungi pengguna dari akses orang asing yang mencoba masuk ke smartphone kita.
Siapa saja yang mengintip aplikasi yang sudah dikunci tanpa seizin pemiliknya, otomatis akan terfoto wajahnya tanpa diketahui si pengintip. Tiga kali salah memasukkan password, Jebakan Selfie akan beraksi, memotret secara otomatis pelaku tersebut.
Selain memiliki keunggulan dalam hal fitur keamanan, Advan G1 juga unggul dari sisi kamera, karena memiliki resolusi 13MP dengan smart chip dan 8MP Largan lens (dilapisi AF coating).
Dengan teknologi struktur internal dari chip sensor, kamera mampu menghasilkan kecepatan dan fokus area lebih baik, sehingga dapat menangkap obyek lebih cepat, tepat, serta hasil foto lebih tajam dan jernih.
Pakai OS Asli Indonesia
Advan G1 didukung dengan sebuah sistem operasi bernama IDOS (Indonesia Operating System) berbasis Android Marshmallow 6.1.2 yang diklaim mampu memberi kesempurnaan saat menjalankan berbagai aktivitas ponsel.
Marketing Director Advan Tjandra Lianto menuturkan, IDOS yang dipakai Advan adalah versi keenam. Meski begitu, inovasi Advan tak akan berhenti di situ sebab tahun ini pihaknya akan mengembangkan versi ketujuh IDOS.
Tjandra mengatakan, IDOS dikembangkan oleh tim lokal Advan. "Kami punya tim sendiri (untuk mengembangkan IDOS) di Semarang dan Jakarta. Sebelumnya, kami alih teknologi dari Senzhen ke Indonesia. Di sini, kami melibatkan putra putri Indonesia, mulai dari siswa SMK dan tenaga kerja," ujar Tjandra ditemui usai peluncuran Advan G1 di Jakarta, Jumat (17/2/2017) sore.
Ia mengatakan Advan tak mau sekadar membuat hardware, perusahaan smartphone yang punya pabrik di Semarang ini ingin agar orang Indonesia bisa menguasai dan mengembangkan teknologi secara mandiri.
Tjandra menganggap bahwa orang Indonesia lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh pengguna di Indonesia dibanding developer software asing. "Mereka (developer asing) kurang paham apa yang dibutuhkan masyarakat Indonesia," tutur Tjandra.
(Isk/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Advertisement