Sukses

Samsung Jamin Baterai Galaxy Note 8 Tak Akan Bermasalah

Mereka juga bekerja sama dengan Underwriter Labs untuk memastikan keamanan dan kualitas baterai Galaxy Note 8.

Liputan6.com, New York - Bukan perkara mudah bagi Samsung untuk membangun kembali kepercayaan konsumen setelah insiden Galaxy Note 7 pada akhir 2016.

Karena itu, seolah tak ingin jatuh ke lubang yang sama, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini melakukan persiapan ekstra dengan menguji performa baterai pada Galaxy Note 8. Ya, baterai menjadi masalah utama pada Galaxy Note 7, banyak insiden baterai meledak yang dikeluhkan pengguna kala itu.

Sebagai jaminan, Samsung bekerja sama dengan Underwriter Labs (UL) untuk memastikan kapabilitas suplai baterai smartphone terbarunya ini.

"Kami telah bekerja sama dengan Samsung untuk memastikan perkembangan kualitas baterai Galaxy Note 7. Kami juga sudah mengevaluasi tingkat keamanannya," ujar Presiden Direktur UL Sajeev Jesudas sebagaimana dikutip Engadget, Kamis (24/8/2017).

Sebagai hasilnya, lanjut Jesudas, performa daya Galaxy Note 8 mampu melewati serangkaian uji protokol baterai.

"Hasil uji protokol membuktikan bahwa baterai ini benar-benar aman untuk konsumen," tandasnya.

Untuk informasi, kasus meledaknya baterai Galaxy Note 7 menuai beragam reaksi. Hal ini pun ditanggapi langsung oleh President of Mobile Communication Business Samsung DJ Koh beberapa waktu lalu.

Koh meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan Samsung atas dukungan mereka dalam menghadapi masa-masa sulit.

Beberapa karyawan Samsung diketahui telah memberikan sejumah dukungan kepada presiden Samsung dan perusahaan secara keseluruhan melalui pesan online. Mereka pun berupaya untuk memberikan kekuatan moril satu sama lain.

2 dari 2 halaman

Peran Penting Presiden Samsung

Koh mengambil kemudi dari divisi mobile untuk menggantikan Shin Jong-kyun, yang saat ini mengawasi divisi teknologi informasi dan komunikasi mobile.

Koh telah memegang peran penting dalam melakukan gebrakan sejumlah inovasi besar, seperti smartphone berukuran besar, yaitu seri Note, stylus, dan solusi pembayaran mobile Samsung Pay.

Samsung yang mengumumkan recall (penarikan) Galaxy Note 7 pada September 2016, memutuskan untuk melanjutkan pengiriman smartphone tersebut dengan baterai dari pemasok berbeda.

Menurut dokumen Korean Agency for Technology and Standards, setelah insiden Galaxy Note 7 pada Agustus 2016, Samsung pada awalnya menyimpulkan bahwa ada masalah pada baterai yang dipasok oleh anak usahanya, Samsung SDI. Kemudian pada 2 September 2016, Samsung menarik 2,5 juta unit Note 7 dengan baterai SDI.

Samsung pun melanjutkan pengapalan Note 7 dengan baterai ATL, yang sayangnya justru kembali mejadi bumerang. Laporan baru menyebutkan bahwa sejumlah unit pengganti mengalami masalah sama. Menurut sumber, para engineer kembali mencoba memecahkan masalah.

(Jek/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini: