Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Washington DC, Amerika Serikat, adalah markas sejumlah perusahaan teknologi antariksa. Hal ini berpengaruh terhadap berkembangnya industri antariksa.
Tentu, industri ini membutuhkan tenaga kerja terampil. Salah satunya adalah memanfaatkan minat anak-anak pada dunia antariksa. Misalnya saja, yang dilakukan Hutchison Elementary School.
Mereka membuat Engineering for Space, sebuah kegiatan ekstrakurikuler yang bermarkas di National Air and Space Museum, Virginia. Sejauh ini, sudah ada 37 peserta Engineering for Space.
Advertisement
Baca Juga
Program ini digagas oleh Barbara Gruber, salah satu guru sains yang direkrut museum untuk mengajar sains dan rancang bangun serta eksporasi antariksa.
Engineering for Space berlangsung selama tujuh minggu. Selama itu, mereka harus membuat tiga proyek seperti membuat satelit yang bisa dikemas dalam roket.
Gruber memiliki visi untuk jangka panjang. Menurutnya, NASA dan badan antariksa Eropa akan semakin berkembang dalam 15 sampai 20 tahun ke depan.
Setelah lulus kuliah, nantinya anak-anak tersebut berpeluang besar untuk memajukan program antariksa di masa depan.
"Kalaupun mereka tidak bisa menjadi astronot, setidaknya mereka menjadi insinyur perancang teknologinya," tutur Gruber.
(Theofilus Ifan Sucipto/Isk)
Tonton Video Menarik Berikut Ini:Â